Kamis, 2 Oktober 2025

Menteri Hanif: Banyak Sarjana Bekerja pada Jabatan Rendah

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebutkan saat ini ada 570 ribu sarjana di Indonesia yang menganggur.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jateng/Akbar Hari Mukti
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri meninjau Balai Latihan Kerja Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/3/2015). TRIBUN JATENG/AKBAR HARI MUKTI 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebutkan saat ini ada 570 ribu sarjana di Indonesia yang menganggur.

Demikian disampaikan Hanif saat menghadiri Dies Natalis ke-47 Universitas Islam Negeri Walisongo di Jalan Raya Prof. Dr. Hamka, Ngaliyan, Semarang, Kamis (6/4/2017).

"Padahal, Indonesia sangat membutuhkan banyak sekali sarjana untuk membangun negeri ini,” ungkap Hanif dalam pidatonya.

Hanif membeberkan jumlah angkatan kerja Indonesia periode Agustus 2016 mencapai 125,44 juta orang. Dari jumlah tersebut 60,24 persen pendidikan SMP ke bawah, sedangkan sarjana 9,29 persen.

"Hal tersebut menjelaskan negeri ini masih jauh kekurangan angkatan kerja berpendidikan sarjana,” Hanif menambahkan.

Ia mencoba membandingkan tenaga kerja berpendidikan sarjana di Indonesia dan di negara-negara tetangga.

Di Singapura misalnya. Tenaga kerja lulusan sarjana sudah mencapai 51 persen. Di Filipina mencapai 25 persen, dan di Malaysia sekitar 21 persen. "Kita kalah jauh,” ungkap dia.

Masih rendahnya tenaga kerja berpendidikan sarjana bukan karena perguruan tinggi sulit mencetak sarjana, tapi kualitas output perguruan tinggi masih belum sesuai dengan kebutuhan pasar.

Sehingga para lulusan sarjana sulit mengisi jabatan yang sesuai dengan levelnya, seperti manajer, tenaga profesional, atau teknisi ahli.

"Saat ini saja tenaga kerja berpendidikan sarjana yang bekerja sesuai pendidikannya mencapai 62,24 persen. Sisanya bekerja lebih rendah,” jelas dia.

Dikatakan Hanif, apa yang terjadi sekarang sebagai pemborosan dalam investasi pendidikan. Dengan begitu perguruan tinggi masih banyak pekerjaan rumah.

Di tingkat global, lanjut Hanif, pendidikan memainkan peran yang begitu signifikan dalam membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

"Banyaknya sarjana yang bekerja pada jabatan yang rendah, bahkan tidak bekerja mengindikasikan dunia pendidikan tinggi masih memiliki banyak pekerjaan rumah," tandas dia.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved