Minggu, 5 Oktober 2025

Masih Ada 5 Piton Raksasa Mengintai Korban di Sekitar Akbar Ditelan Ular

Bagaimana tidak, menurut cerita warga setempat ular piton seperti yang memangsa Akbar ini jumlahnya tak hanya satu.

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUN TIMUR/RENI KAMARUDDIN
Ilustrasi: Puluhan warga di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menangkap ular piton sepanjang delapan meter di dekat kandang ternak sapi milik warga, pada 19 Juli 2016 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Ular piton raksasa yang menelan Akbar (25) petani sawit di Mamuju Tengah Sulawesi Barat memang sudah dilumpuhkan warga. Namun, bukan berarti warga di daerah tersebut bisa bernapas lega.

Bagaimana tidak, menurut cerita warga setempat ular piton seperti yang memangsa Akbar ini jumlahnya tak hanya satu. Paman almarhum Akbar, Adhan Andi Tadjuddin bahkan menyebut jika ular tersebut tujuh bersaudara. Baru dua yang dibunuh, termasuk yang menelan Akbar. Jadi masih ada lima ekor.

Nah, salah seorang warga yang ditemui TribunSulbar.com mengungkapkan jika melihat seekor ular piton yang mirip dengan yang menelan Akbar mengintai mangsanya di sekitar perkebunan milik Akbar. Ular itu muncul hanya selang dua hari setelah ditemukannya Akbar di perut piton raksasa. Sumber tersebut menyebut piton yang muncul itu memburu hewan ternak warga, ayam.

"Saya lihat di jalan masuk lokasi Akbar ditelan ular, mau makan ayam cuman tidak berhasil," kata sumber tersebut.

Jamak diketahui petani sawit Salubiro, konon daerah tersebut sarang piton raksasa.

“Itu piton tujuh bersaudara, ini mi mungkin temannya,” katanya.

Ayah almarhum Akbar, Muhammad Ramli (50), tidak kaget mendengar ulat piton memburu mangsa ayam. Dia tahu tiap tahun Salubiro, khususnya, merupakan sarang piton. Ramli meminta pemerintah turun tangan atas kejadian yang menimpa putra sulungnya itu.

Gagal Dijual

Bangkai ular piton raksasa yang memangsa dan menelan seorang petani sawit bernama Akbar Ramli (25) akhirnya dikubur, Kamis (30/3/2017). Sebelumnya ular piton tersebut menelan Akbar, seorang petani sawit di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten MamujuTengah, Sulawesi Barat, Selasa (28/3/2017).

Sebelum dikubur, warga sempat menjemur ular itu karena awalnya mau dijual.

Menurut Rahmat, tetangga korban, awalnya kulit ular tersebut hendak dijual warga karena harganya cukup mahal.

“Mulanya hendak dijual warga setelah diukur ulang panjangnya," ujar Rahmat, yang juga keluarga korban.

Tapi, warga khawatir bisa memicu kemarahan kawanan piton lain yang menyaksikan ular tersebut diperlakukan tidak baik.

"Makanya kita tanam baik-baik,” ujarnya.

Bangkai ular piton raksasa dipastikan ukurannya mencapai 10 meter setelah diukur warga. Bangkai ular akhirnya ditanam di sebuah kawasan perkebunan sawit tidak jauh dari lokasi Akbar ditemukan tewas ditelan ular.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved