Longsor di Ponorogo
Cerita Ismiatun Lolos dari Longsor: Terpaksa Lepaskan Tangan Mertuanya
Ismiatun melepas tangan ibu mertuanya yang sebelumnya ia gandeng. Sambil berlari ia sempat menengok ke belakang, melihat ibu mertuanya ditelan longsor
Saat berlari ia sempat menoleh ke belakang dan melihat tanah longsor menggilas rumahnya hanya dalam hitugan detik.
Ia hanya bisa menangis sambil berteriak histeris melihat rumahnya tertimbun tanah. Dia menyesal tidak bisa menyelamatkan putra dan ibu mertuanya.
Seluruh harta bendanya, termasuk 10 ekor kambing miliknya tertimbun longsoran tanah.
Berbeda dengan Tamikun (60), istrinya Sumini (50) dan anaknya Tri Wahyu Ningtyas berhasil selamat. Saat kejadian Tamikun berada di jalan tak jauh dari rumahnya.
Pagi itu ia hendak pergi ke ladang untuk mencari rumput untuk pakan ternaknya. Dari kejauhan ia melihat sebuah pohon di atas tebing tiba-tiba longsor.
Beberapa detik kemudian diikuti tanah tebing turun begitu cepat. Seketika material longsor menggulung sejumlah petani di kebon jahe dan menimbun sejumlah rumah warga.
"Cepat sekali kejadiannya, tanah itu tiba-tiba menutup seluruh rumah," kata Tamikun.
Beruntung anaknya sedang di sekolah. Begitu juga dengan istrinya yang saat itu sedang tidak di rumah.
Meski kehilangan harta benda serta 15 ekor kambingnya, Tamikun bersyukur anak dan istrinya masih bisa selamat.
Berdasarkan laporan dari BPBD Ponorogo, ada sekitar 27 warga yang tertimbun longsoran. Selain itu, ada 21 rumah yang kini rata dengan tanah.