Kamis, 2 Oktober 2025

Enam Warga Kulonprogo Meninggal Akibat Leptospirosis

Sebanyak 18 kasus leptospirosis muncul di Kulonprogo sepanjang Januari hingga Maret 2017 ini.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jogja/M Fauziarakhman
Grafis Leptospirosis 

Menurutnya, penyebaran leptospirosis ini melalui media pinjat atau kutu pada tikus sawah yang terbawa ke tubuh manusia karena kontak langsung maupun tidak langsung.

Pola Hidup bersih dan Sehat (PHBS) dengan kebiasaan cuci tangan sebelum makan, mandi dan cuci kaki setelah bepergian, terutama setelah berladang disebutnya bisa menangkal penjangkitan leptospirosis kepada manusia.

"Gejala penyakitnya mirip hepatitis, seperti badan panas dan menguning. Kalau sudah akut, bisa menyerang ginjal namun temporer. Setelah menjalani hemodialisis, penderitanya bisa pulih kembali. Namun, ini juga tergantung ketahanan tubuh penderita. Pada beberapa kasus pasien meninggal, itu karena kondisinya sudah lanjut usia dan kesehatannya sudah sangat melemah sehingga tidak bisa diselamatkan," kata Bambang.

Satu di antara pasien penderita leptospirosis asal Nanggulan, juminten, mengatakan, dia sudah menjalani perawatan intensif di RSUD Wates sekitar 10 hari belakangan.

Sebelumnya, ia mengalami demam tinggi selama beberapa hari hingga lemas karena kekurangan cairan tubuh.

Dia sebelumnya sudah berobat ke Puskesmas namun ternyata sakitnya tak kunjung sembuh.

"Akhirnya dirujuk ke RSUD Wates," kata dia.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved