Sabtu, 4 Oktober 2025

Putri Masih Lemas Pasca Operasi Usai Diterkam Anak Harimau

Sesekali Putri menangis karena menahan rasa sakit di leher, tengkuk belakang dan tangan bagian kanan.

Editor: Dewi Agustina
Surya Malang/Sany Eka Putri
Kapolres Batu AKBP Leonardus Simarmata menjenguk Putri, murid TK yang diterkam anak harimau Benggala, setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Baptis Kota Batu, Rabu (15/3/2017). Putri diterkam anak harimau di Museum Satwa Jatim Park Kota Batu. 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kondisi Tryana Ayu Putri (4) masih terlihat lemas pasca-operasi di ruang Gladiol 2, Rumah Sakit Baptis, Rabu (15/3/2017) sore.

Berpakaian kaos warna merah muda ia tergeletak lemas di kasur didampingi oleh ibunya Ajeng Sulistyowati dan neneknya Tri Nurdiana.

Sesekali ia menangis karena menahan rasa sakit di leher, tengkuk belakang dan tangan bagian kanan.

Tryana Ayu Putri atau Putri adalah korban terkaman anak harimau benggala di Museum Satwa, Jatim Park 2, Selasa (14/3/2017).

Siswa TK di Kediri itu awalnya hendak berfoto bersama anak macan itu.

Ibunda Putri, Ajeng, menceritakan saat kejadian ia bersama Putri di lokasi.

Tiba-tiba, Putri diterkam anak harimau benggala jantan tersebut. Saat diterkam, Ajeng sempat menarik Putri yang diseret anak harimau.

"Saya sempat narik anak saya. Saya juga terkena cakaran anak harimau itu. Saya tentu menyelamatkan anak saya, tiba-tiba dia diterkam dan hampir dibawa lari," ujar Ajeng kepada Surya.

Begitu terkaman anak harimau itu lepas, Putri langsung dibawa ke ruang medis dan dilarikan ke Rumah Sakit Baptis.

Ajeng menambahkan anaknya saat diterkam anak harimau benggala itu tidak nangis dan tidak pingsan.

Luka akibat terkaman anak harimau itu cukup dalam, sehingga Putri mengalami luka serius di bagian dada, dan tengkuk leher belakang.

"Jahitan di dada atas depan sama tengkuk leher. Saya cuma takutnya anak saya ini mengalami gangguan psikis. Trauma yang berkepanjangan. Saya berterima kasih sama pihak Jatim Park 2, karena biaya sudah ditanggung. Yang kami minta, ada pendampingan khusus terutama untuk pendampingan psikologi," imbuh Ajeng.

Baca: Jenazah KH Hasyim Muzadi akan Dimakamkan di Al Hikam Depok

Kronologi
Kapolres Kota Batu AKBP Leonardus Simarmata berjanji menyelidiki kasus ini hingga tuntas.

Dalam penyelidikan ini pihaknya melibatkan seluruh pegawai Jatim Park 2 termasuk keeper untuk mengetahui apakah ada indikasi kesengajaan atau tidak.

"Kalau ada unsur kesengajaan, tentu kami pasti memberikan sanksi kepada keeper yang saat itu bertugas," ujar Leonardus.

Dikonfirmasi terpisah, Marketing and Public Relations Manager Jatim Park Group, Titik S Ariyanto mengatakan pihaknya menunggu keputusan dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim terkait spot foto bersama hewan akan dilanjutkan atau ditutup.

"Ini murni karena kecelakaan. Kami memberikan biaya pengobatan sampai korban ini sembuh. Ya kami menunggu keputusan dari BKSDA Jatim untuk spot foto ini," kata Titik.

Titik menceritakan, kronologi kejadian ketika anak harimau benggala itu dikeluarkan dari kandang sekitar pukul 13.00 WIB, dikawal oleh dua keeper.

Satu keeper yang memegang tali dan satunya mengawal di depan.

Saat dikeluarkan dan digiring ke lokasi spot foto, anak harimau benggala ini terkejut dan menerkam apa yang ada di sekitarnya.

Kebetulan, saat itu yang paling dekat ialah korban bersama rombongannya.

Mengenai anak harimau beggala itu, setelah kejadian itu tidak akan dijadikan lagi hewan untuk diajak untuk berfoto.

"Tentu ke depan anak harimau itu tidak akan digunakan sebagai hewan untuk berfoto. Sudah kami amankan di kandangnya. Jatim Park ini merupakan tempat wisata konservasi binatang, tentu hewan-hewannya juga sudah ramah dan terbiasa berinteraksi dengan manusia," imbuh Titik.

Dari pantauan TribunJatim.com, pasca kejadian itu hingga saat ini arena foto masih ditutup.

Teriakan
Marketing & Public Relation Manager Jatim Park Group, Titik S Ariyanto mengatakan, peristiwa ini murni kecelakaan.

"Saya mendapatkan laporan dari keeper, bahwa kejadiannya itu, ada sekelompok anak TK yang ingin berfoto dengan anak macan. Lalu di belakangnya lewat sekelompok anak SD yang senang sekali lihat harimau," kata Titik saat dikonfirmasi TribunJatim.com.

Titik mengatakan, saat itu ada sekelompok siswa SD itu berteriak dan mengagetkan anak macan.

Karena posisi yang paling dekat dengan anak macan ialah korban bernama Putri, ia kemudian diterkam anak macan yang terkejut itu.

"Saat itu ada dua keeper, satunya yang menjaga, satunya yang mengawasi. Dua keeper itu juga kewalahan dan tidak bisa menahan amukan dari anak macan yang berusia 6-7 bulan," lanjut Titik.

Ia menambahkan, atas kejadian ini biaya perawatan korban ditanggung pihak Jatim Park 2. (Surya/Sany Eka Putri)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved