Kematian Sulfiani Kagetkan Warga, Diduga Bunuh Diri karena Lamaran Pacarnya Ditolak Orangtua
Kematian gadis asal Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sulfiani alias Cuppi (22), diduga akibat bunuh diri mengagetkan tetangganya.
Suriani bercerita, Cuppi memang sudah beberapa kali curhat ingin mengakhiri hidupnya.
"Dia curhat kalau semua orang tidak mengizinkan hubungannya dengan Tahir," ujar Suriani, sahabat almarhumah yang lain.
Selain itu, kata Suriani, kakak Sulfiani yang bernama Anti, ingin menjodohkan Sulfiani dengan lelaki lain.
Baca: Mayat Mengambang di Kali Progo Dievakuasi, Kulitnya Mulai Menghitam
"Malam sebelum meninggal, dia juga bercerita di BBM (BlackBerry Messenger) katanya mau dijodohkan dengan lelaki pilihan kakaknya, karena kalau dengan lelaki pilihan kakaknya itu, kehidupannya akan baik. Tapi Sulfiani tidak menerima pinangan tersebut karena tidak ingin menyakiti pacarnya, Tahir," kata Suriani mengungkapkan.
Suriani pun mengatakan, Sulfiani dilarikan ke Puskesmas Belawa setelah menenggak racun.
"Saat Sulfiani diangkat masuk ke mobil untuk dibawa ke Puskesmas, saya kebetulan berada di dekat rumahnya, di tukang jahit. Saya bertanya 'Sulfi kenapa?', seorang kerabat yang tidak saya kenal, menjawab 'minum racun'," ujar Suriani kepada TribunWajo.com.
Keluarga Membantah
Terpisah, keluarga membantah kabar Sulfiani meninggal karena bunuh diri.
"Tidak benar gosip yang beredar," kata kakak kandung Sulfiani, Senni (27) kepada TribunWajo.com di kediamannya, Senin (6/2/2017).
Senni menyampaikan bahwa Sulfiani meninggal setelah terjatuh dari ayunan di kolong rumah, Sabtu (4/3/2017).
Ayunan yang digantung dengan ketinggian satu meter di kolong rumah panggung orangtua mereka.
Akibat jatuh, kata Senni, Sulfiani dibopong naik ke rumah.
"Beberapa saat kemudian, keluar darah dari mulutnya, ia kemudian dilarikan ke Puskesmas Belawa, namun nyawanya tidak tertolong," tutur Senni.