Sabtu, 4 Oktober 2025

Pabrik Implan Tulang di Sidoarjo Ini akan Jadi yang Pertama di Asia Tenggara

- Indonesia akan memiliki pabrik pembuatan implan tulang pertama se-Asia Tenggara.

Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Pabrik Implan Tulang di Sidoarjo Ini akan Jadi yang Pertama di Asia Tenggara
surya/irwan syairwan
Menristek M Nasirmukul gong disaksikan Ceo Zap Allan Changrawinata (tengah) dan Kepala BPPT Unggul Priyanto, Senin (20/2/2017).

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Indonesia akan memiliki pabrik pembuatan implan tulang pertama se-Asia Tenggara.

Pabrik itu ada di Desa Sirapan, Balongbendo, Sidoarjo, yang memiliki nama Zenith Allmart Precisindo (ZAP).

CEO ZAP, Allan Changrawinata, mengatakan pasien patah tulang di Indonesia nantinya bisa mendapatkan perawatan medis yang maksimal dan murah.

"Sebab, kami bekerjasama dengan Kemenristek, Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT), serta RSU Dr Soetomo Surabaya, telah mengembangkan produk implan tulang yang terstandar dan murah," kata Allan saat memberi sambutan pada peluncuran prototype produk implan tulang SS316L, Senin (20/2/2017).

Allan menuturkan selama ini pasien patah tulang harus membeli produk implan tulang impor dari Swiss. Harganya fantastis, sekitar 400 dolar AS.

Bahkan, dari riset yang dilakukan, pembelian produk implan tulang impor Indonesia selama setahun nilainya kurang-lebih 30 juta dolar.

"Bagi pasien yang ekonomi tinggi, hal itu tak masalah. Namun untuk masyarakat menengah-bawah, pasti jadi beban. Akhirnya, masyarakat memilih ke tempat perawatan yang kurang memadai dari segi medis," sambungnya.

Dengan produk SS316L ini, harganya 70 persen lebih murah dari harga implan impor. Bahkan, tegas Allan, kualitasnya setara.

ZAP bisa memproduksi barang kualitas impor dengan harga murah karena hampir semua bahan baku merupakan produksi dalam negeri.

Semua uji standardisasi internasional telah dilengkapi, tinggal menunggu izin Kemenkes untuk bisa melakukan pembuatan produk secara massal.

"Untuk standard SNI produk ini belum ada, karena memang di Asia Tenggara baru kami yang membuatnya. Namun, untuk standard internasional, produk kami telah lulus uji," ungkapnya.

Allan melakukan investasi 1 juta dolar untuk bisa membuat prototipe SS316L ini.

Riset yang dilakukan sekitar dua tahun, untuk perancangan, perencanaan, hingga studi komparasi produk.

Dijelaskan, angka kecelakaan di Indonesia terbilang tinggi, lebih dari 100.000 kejadian tiap tahun.

Ditambah orang usia lanjut yang juga banyak dan rawan menopose (pengeroposan tulang), membuat kebutuhan implan tulang sangat dibutuhkan.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved