Tim SAR Surabaya Menuju Lokasi Tewasnya Pendaki di Gunung Arjuno
Bimantara, seorang pendaki Gunung Arjuno, Jawa Timur, dikabarkan meninggal dunia, Selasa (13/12/2016) siang gara-gara disambar petir.
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Bimantara, seorang pendaki Gunung Arjuno, Jawa Timur, dikabarkan meninggal dunia, Selasa (13/12/2016) siang gara-gara disambar petir.
Sedangkan dua korban lainnya dikabarkan mengalami luka berat dan tidak bisa berjalan.
Informasi yang beredar, mereka ini merupakan rombongan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Belum diketahui jelas kronologi insiden tersebut.
Sementara itu, Humas SAR Surabaya Rully membenarkan ada orang tewas di Gunung Arjuno akibat tersambar petir. Pihaknya belum mengetahui kepastian korban lainnya.
"Kami akan kesana sekarang bersama rombongan," katanya singkat.
Sebanyak 10 orang yang tergabung dalam Tim SAR Surabaya berangkat ke lokasi tewasnya seorang pendaki serta dua pendaki lainnya yang mengalami luka hingga tidak bisa berjalan di Gunung Arjuno, Rabu (14/12/2016) dini hari.
Informasi terakhir, mereka ini dilaporkan mengalami kendala di Watu Gedhe, di atas Lembah Kijang, kira-kira 1 kilometer dari puncak Arjuno.
Tim berangkat dari pos perizinan Kakek Bodo, Tretes, Prigen, Pasuruan.
Pendaki yang tewas diketahui bernama Bimantara.
Salah satu anggota tim SAR Surabaya, Yudha mengatakan, jika tidak ada kendala cuaca, proses evakuasi bisa berjalan cepat.
Ia berharap, cuaca bisa bersahabat untuk sementara waktu.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin. Semua peralatan evakuasi sudah kami bawa," kata dia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang pendaki yang diduga kuat berstatus mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dikabarkan meninggal dunia tersambar petir saat melakukan pendakian di Gunung Arjuna, Pasuruan, Jawa Timur.
Sedangkan dua teman lainnya mengalami luka berat sehingga mereka kesulitan berjalan.
Ketiganya merupakan rombongan mahasiswa Jurusan Pendidikan Keolahragaan Unesa.
Mereka naik ke Gunung Arjuna dari Pos Tretes, Senin (12/12/2016) sekitar pukul 11.50 WIB.
Setelah itu, Yanto, petugas yang berada di Pos 2 Gunung Penanggungan menerima informasi bahwa ada pendaki yang tersambar petir.
Sekitar pukul 16.30 WIB, ketua rombongan yang mengalami musibah Nur Ali Ridho bersama satu orang lainnya sampai di Pos Tretes dan melaporkan kejadian tersebut di Pos Tretes.