Kantor Dispenda Probolinggo Diobok-obok Maling, Ini Barang-barang yang Diincar
Seisi ruang Kantor Dinas Pendapatan (Dispenda) Kabupaten Probolinggo mendadak panik, Kamis (1/12/2016) pagi.
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Seisi ruang Kantor Dinas Pendapatan (Dispenda) Kabupaten Probolinggo mendadak panik, Kamis (1/12/2016) pagi.
Maklum saja, kantor Dispenda dibobol kawanan maling. Brankas berisi uang Rp 140 juta yang ada di dalam kantor ini ditemukan dalam kondisi berantakan.
Uang yang ada di dalamnya sebagian pun raib, hanya menyisahkan Rp 50 juta.
Informasi yang dihimpun, kejadian itu pertama kali diketahui oleh petugas kebersihan saat pagi hari.
"Pertama, ada petugas yang mau bersih - bersih ruangan. Mereka kaget saat melihat brankas berantakan dan kejadian itu langsung dilaporkan ke pimpinannya," kata Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Suwancono saat dihubungi.
Suwancono mengatakan, dalam insiden ini, Dispenda ditafsir mengalami kerugian yang mencapai ratusan juta. Untuk uang tunai, Dispenda kehilangan sekitar Rp 90 juta. Untuk lainnya, Dispenda kehilangan dua laptop dan satu unit kamera DSLR.
"Ini masih dalam tahap pemeriksaan lagi, barangkali masih ada barang yang hilang. Sementara yang dilaporkan hilang hanya itu," jelasnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Dia mengatakan, pihaknya masih dalam menyelidiki kasus ini. Ia mengaku sudah meminta keterangan dari petugas yang jaga malam.
"Sudah kami mintai keterangan semua, termasuk orang - orang yang tidur di Dispenda. Mulai dari Satpam, Banpol dan sebagainya," ungkapnya
Ia menduga pelaku ini berjumlah lebih dari satu orang. Sebab, aksi mereka ini sangat rapi. Bahkan, petugas keamanan pun tidak bisa mengetahui kedatangan kawanan maling ini.
"Dugaan awal, pelaku ini masuk ke dalam kantor dengan cara merusak jendela yang ada di belakang pendopo Bupati Probolinggo."
"Setelah itu, pelaku masuk dan membongkar brankas. Indikasi kuatnya , saat kami tahu jendelannya rusak," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dispenda Kabupaten Probolinggo Hadi prayitno mengaku mengetahui informasi itu dari anak buahnya.
Dalam laporan itu, anak buahnya menyatakan bahwa brankas rusak.
Gemboknya pun terputus. Kuat dugaan pelaku memotong gembok dengan alat las.
"Uang yang dicuri maling itu merupakan uang hasil setoran retribusi pasar pada periode 30 November 2016 lalu," pungkasnya.