Lebih 1000 Babi Mati Mendadak di Gianyar, Penyebabnya Masih Misteri
Sebelum mati, kata Sedarisma, kucit-kucit tersebut memperlihatkan tingkah aneh. Seperti, tidak mau disusui induknya, diare lalu mati.
Di antaranya, Desa Beresela dan Desa Bukian. Petugas Peternakan Provinsi Bali telah mengambil sampel untuk mengetahui penyebab kematian babi itu.
Hanya saja, hingga saat ini hasilnya belum diumumkan.
Peternak berharap pemerintah segera mengumumkan hasil pemeriksaan dan memberikan solusi untuk para peternak.
Sebab, dengan kejadian ini, sebagian besar peternak babi mengalami trauma. Selain itu, penjualan babi juga melemah.
Sebab masyarakat enggan membeli babi di kawasan tersebut. Karena itu rata-rata peternak mengalami kerugian mencapai Rp 15 juta.
‘’Kami tetap menunggu hasil cek lab guna mengantisipasi terulanganya kejadian serupa. Kemarin sempat saya tanya ke provinsi, katanya hasil cek lab masih dibawa ke Bogor untuk diteliti lebih dalam. Saya dengar, jumlah kucit yang mati sudah mencapai lebih dari seribu. Soalnya, yang kena bukan di Payangan saja. Tapi juga di Tegalalang,“ ucap Sedarisma.
Kepala Dinas Peternakan Gianyar, Ida Bagus Sudewa, membenarkan adanya kematian masal ternak babi.
Pihaknya menyarankan pada peternak, agar terus menjaga kebersihan kandang babi.
Pihaknya juga sudah melakukan tes infektan untuk menangkal penyebaran virus.
Terkait apa penyebab kematian tersebut, pihaknya belum mengatahuinya.
Sebab kasus ini ditangani Pemprov Bali.
“Kami masih tunggu hasil lab dari Pemprov,’’ ucapnya. (*)