Kamis, 2 Oktober 2025

Gengsi Dong, PNS Masih Menggunakan Gas Melon Bersubsidi

Gini hari PNS masih menggunakan gas elpiji 3 kilogram untuk keperluan dapur? Enggak salah tuh?

Editor: Y Gustaman
Warta Kota/Nur Ichsan
MIGRASI KE GAS ELPIJI 3 KILO - Pekerja sedang melakukan bongkar muat gas elpiji melon 3 kilogram di sebuah pangkalan di Jalan Tubagus Angke, Rt 08/10, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat (3/1). Sejak adanya kenaikan dan kelangkaan gas elpiji 12 kilogram non subsidi, kini kebanyakan penggunanya beralih menggunakan gas melon, sehingga gas milik rakyat kalangan bawah ini permintaannya meningkat dan terancam langka di pasaran. (warta kota/nur ichsan) 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Pemerintah Kota Salatiga dan PT Pertamina Marketing Operation Region IV mendeklarasikan gerakan penggunaan liquefied petroleum gas nonsubsidi bagi para pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkot Salatiga.

Dalam keterangannya, Pejabat Wali Kota Salatiga Achmad Rofai mengajak seluruh PNS tahu diri dan tak lagi menggunakan gas elpiji tiga kilogram atau gas melon bersubsidi untuk memasak. 

Berkait hal itu pula, Pemkot Salatiga meminta bantuan seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah untuk menyosialisasikan deklarasi ini.

"Kami minta para PNS tidak lagi menggunakan gas elpiji isi tiga kilogram. Mulai sekarang tolong beralihlah ke bright gas isi 5,5 kilogram," ujar Rofai kepada Tribun Jateng, Senin (7/11/2016).

"Gas tiga kilogram hanya bagi masyarakat tidak mampu. Kami yakin PNS bisa memahami dan mau melaksanakan gerakan yang sudah dideklarasikan tersebut," ia menambahkan.

Dia tidak memungkiri masih ada kesan gas melon bersubsidi tiga kilogram masih cukup banyak dinikmati masyarakat menengah ke atas, tak terkecuali para PNS dan pelaku usaha. PNS Salatiga diharapkan sadar dan tak lagi mengambil jatah gas untuk warga miskin.

"Tolong tanpa pengecualian PNS di lingkungan Pemkot Salatiga untuk mulai bertransisi dari semula yang masih gunakan gas tiga kilogram ke gas 5,5 kilogram," ia bersungguh-sungguh meminta PNS tak mengambil hak orang miskin.

"Kami akan cek dan membenahi kembali dalam hal penyalurannya," janji Rofai.

General Manager PT Pertamina MOR IV Kusnendar menginformasikan kehadiran gas melon bersubsidi telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan rumah tangga masyarakat Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Sejak awal program gas melon bersubsidi dimaksudkan untuk membantu masyarakat kurang mampu dan usaha mikro.

"Sejauh ini belum optimal dan masih dinilai belum tepat sasaran karena masih cukup banyak masyarakat menengah ke atas menggunakan gas bersubsidi tersebut," ucap Kusnendar sambil berharap PNS tampil sebagai pionir dan pelaku deklarasi ini.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved