Selasa, 30 September 2025

Dokter TNI Gadungan Bikin Berantakan Hubungan Keluarga Pasiennya

Pria mengaku dokter di Mabes TNI AD ini membuat pasien perempuannya mabuk kepayang. Sampai-sampai ia cerai dengan suaminya.

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Y Gustaman
Tribun Pontianak/Tito Ramadhani
Dokter gadungan TNI, Zunaidi, saat menunjukkan barang-barang di dalam mobil putih miliknya usai diamankan di Mako Detasemen Intelijen Kodam XII/Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (21/10/2016). TRIBUN PONTIANAK/TITO RAMADHANI 

Ade sempat tinggal di Jalan Danau Sentarum, sejak bercerai dengan istrinya ia tinggal di Kotabaru.

"Obat-obatnya itu dimasukkan ke dalam tiga kantong besar, ada kantong merah, kantong kuning dan kantong hijau," jelas Ade.

Korban lain Rudi (48) mengamini ujaran Ade. Ia baru akan kedua kalinya berobat ke Zunaidi. Namun, ia memilih berkoordinasi lebih dulu dengan petugas Denintel Kodam XII/ Tanjungpura.

"Dikasih obat seperti herbal dan jamu pakai kampel dan kapsul, jadi seperti lupa begitu dikasi obat. Saya langsung kasihkan uang. Saya baru sekali berobat ke dia, habis sekitar Rp 1.675.000," ungkap Rudi.

Saat berobat pertama kali, Rudi hanya mengeluhkan sering sakit pinggang. Ia sempat heran, Zunaidi memberikannya obat racikan sebanyak dua kantong dan pil. Anehnya, Zunaidi bilang obat itu tokcer untuk segala jenis penyakit.

"Segala penyakit obatnya tetap sama, jadi saya menyelidiki ke IDI," ucap Rudi.

Setelah berobat, malamnya Rudi meminum pil yang diberikan Zunaidi. Keesokan harinya, ia melanjutkan meminum jamu ramuan Zunaidi.

Begitu siang tidak bisa masuk, lalu kontak kawan (Ade) tidak bisa masuk kerja. Kawan tanya berobat dengan siapa, saya jawab dokter tentara. Kawan bilang hati-hati ditipu, lalu saya cek kuitansi, baru sadar ditipu," urai Rudi.

Rudi lantas menceritakan kepada Ade, Zunaidi mengaku perwira Mabes TNI. Keduanya sepakat melaporkan Zunaidi. Mereka pura-pura ingin berobat kembali dengan menghubungi Zunaidi.

"Selagi ditelepon mengaku sibuk ada rapat dengan IDI. Saya bilang anak saya mau masuk ke TNI, saya minta bantu dokter. Dia mengaku pangkat bintang dua. Kemudian melaporlah kami ke Intel, berkerjasama dengan IDI," terang dia.

Wakil Komandan Denintel Kodam XII/Tanjungpura, Mayor Inf Catur Prasetyo Nugroho, menjelaskan telah menerima laporan masyarakat soal dokter gadungan bernama DR.Dr. Zunaidi, Sp.Srf.Sp.Jtg.Sp.Rhm.Sp.Tlg yang mengaku dari Mabes TNI AD dengan pangkat Mayjen.

Laporan dari warga masyarakat yang telah menjadi korban tersebutlah yang kemudian ditindaklanjuti pihaknya, sehingga dilakukan pengecekan di sekitar rumah DR.Dr. Zunaidi, Sp.Srf.Sp.Jtg.Sp.Rhm.Sp.Tlg.

"Ada sekitar lima warga yang mengaku menjadi korban sudah datang ke sini melaporkan. Informasi yang kami dapat, bahwa yang bersangkutan hanyalah lulusan SMP. Tetapi mengaku sebagai seorang dokter yang berpangkat Mayor Jenderal dari Mabes TNI AD," terang Catur.

Untuk memastikan, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kubu Raya serta Puskesmas Sui Rengas.

Zunaidi saat itu diajak ke Puskesmas, ia bahkan sempat menuliskan nama serta titel lengkapnya di buku tamu Puskesmas Sungai Rengas.

Ia kemudian ditangkap saat tengah berada di Puskesmas, berikut barang-barang yang selama ini ia jadikan sebagai peralatan dan bahan pengobatan.

Dari pemeriksaan diketahuilah Zunaidi juga meracik bahan obat-obatan sendiri, baik obat dokter maupun herbal. Semuanya tidak bisa dipertanggungjawabkan dengan tarif di atas dua juta.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan