Kapal Dewaruci dan Kapal Induk Berlayar di Sungai Banyuwangi
Untuk menggerakkan kapal, menggunakan tenaga manusia, bisa ditarik atau didorong sambil berenang.
Laporan Wartawan Surya Haorrahman
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Kapal Dewaruci dan belasan kapal besar berlayar di Sungai Daerah Irigasi Baru atau masyarakat mengenalnya Kali Sampeyan, di Dusun Tanjungrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Sabtu (24/9) malam.
Kapal-kapal itu dilarung dalam Festival Arung Kanal Decorative Boat.
Sungai ini dulunya dikenal oleh masyarakat Banyuwangi, sebagai Kali Sepanjang Bokong. Ini dikarenakan, dulunya sungai ini digunakan untuk mandi dan buang air (MCK) namun kini masyarakat mulai berbenah, dan merawat sungai.
Mulai Kapal Dewaruci, kapal induk, perang, penumpang, tongkang, dan kapal lainnya.
Ini bukan kapal yang sebenarnya, melainkan kapal hias namun kapal-kapal hias itu berukuran besar.
Terdapat 13 kapal yang dilarung yang paling besar berukuran 30 meter lebih terdapat 8 kapal, tiga kapal berukuran 15 meter, dan dua kapal berukuran 10 meter.
Kapal-kapal itu dihiasi lampu, dan bisa dinaiki manusia, bahkan di atas kapal terdapat orkes dangdut atau grup band.
Rangka kapal terbuat dari bambu, dan dibungkus menggunakan kertas banner yang tidak boleh ada mesin.
Untuk menggerakkan kapal, menggunakan tenaga manusia, bisa ditarik atau didorong sambil berenang.
Kapal itu berjalan mengikuti aliran sungai sepanjang 1,7 kilometer.
Meski hanya kapal hias, namun untuk membuat kapal membutuhkan biaya yang besar.
Kapal Dewaruci misalnya membutuhkan dana hingga Rp 30 juta lebih dan membutuhkan 200 batang bambu besar.
Ketua Panitia Syahman Mahadi mengatakan, untuk membuat kapal-kapal tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 109 juta.