Kapal Dewaruci dan Kapal Induk Berlayar di Sungai Banyuwangi
Untuk menggerakkan kapal, menggunakan tenaga manusia, bisa ditarik atau didorong sambil berenang.
"Untuk pembuatan kapal yang dilakukan oleh warga, panitia menyubsidi sesuai ukuran kapal," kata Syahman.
Kapal paling besar disubsidi Rp 10 juta. Sedangkan kapal berukuran sedang dan kecil, disubsidi masing-masing Rp 7 juta dan 4 juta.
Pemberian subsidi tersebut untuk meringankan beban pembuat kapal.
Meski demikian, warga antusias untuk menyemarakkan festival.
"Sisanya warga patungan untuk membuat kapal," kata Syahman.
Kepala Desa Kebondalem, Ikhsan mengatakan, agenda ini awalnya merupakan tradisi yang telah diigelar sejak 1962 lalu.
Awalnya, tradisi ini sebagai peringatan HUT Kemerdekaan RI.
"Tapi dulu hanya lomba perahu hias untuk anak-anak yang terbuat dari gedebok pisang," kata Iksan.
Perlahan acara ini mulai menarik minat masyarakat.
Secara perlahan, sejak 2001 acara ini mulai besar dan hanya perahu, namun kapal hias.
Akhirnya acara ini digelar tidak setahun sekali, namun dua tahun sekali.
"Kasihan warga kalau setahun sekali. Akhirnya kami gelar dua tahun sekali," kata Iksan.
Tradisi ini pun berkembang, yang awalnya hanya untuk HUT Kemerdekaan RI, kini juga digelar sebagai wujud syukur masyarakat terdapat hasil pertanian.
"Dulu hanya untuk anak-anak, sekarang orang dewasa juga ikut," kata Iksan.