Minggu, 5 Oktober 2025

Tamat SMU Jadi Mekanik, Kemudian Buka Praktek Perawatan Gigi, Penghasilan RS Rp 16 Juta per Bulan

RS (24) yang mengaku dokter gigi ternyata hanyalah tamatan SMU.

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Sugiyarto
Tribun Pekanbaru/ Budi Rahmat
Tersangka RS saat ditanyai Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Toni Hermawan di sela-sela ekspose, Kamis (22/9/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru,  Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- RS (24) yang mengaku dokter gigi ternyata hanyalah tamatan SMU.

Sebelum kedoknya terbongkar, ia bahkan pernah menjadi mekanik sepeda motor.

Selanjutnya mencoba peruntungan dengan menjual alat kesehatan dengan sistem online.

Usahanya itu ternyata tidak banyak mendatangkan untung.

Kesempatan menambah pemasukan terbuka saat penggunaan behel membooming di semua kalangan.

RS pun mulai mencari referensi pemasangan behel untuk mewujudkan usaha barunya yakni membuka praktek pemasangan salah satu aksesoris gigi tersebut.

Lewat media Youtube ia akhirnya mewujudkan usaha barunya.

Untuk meyakinkan pasien, ia pun mengaku dokter gigi dengan melengkapi aksesoris baju dokter lengkap dengan namanya di bagian atas sebelah kanan.

Siapa sangka penghasilan RS pernah mencapai Rp 16 juta dalam satu bulan.

" Harga yang dipatok mulai dari Rp 250 ribu sampai paling tinggi Rp 7,5 juta," terang RS saat ditanyai Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Toni Hermawan di sela-sela ekspose, Kamis (22/9/2016).

Satu tahun membuka praktek sudah seratusan pasiennya menggunakan jasanya.

RS memang gencar mempromosikan usahanya itu lewat media sosial.

Ia mengaku tidak ada pasiennya yang mengeluh selama penanganannya.

Namun pengakuan itu buru-buru diluruskan Kasatreskrim, Kompol Bimo Arianto.

"Lha yang tanggal giginya dan lem itu apa. Kan ada SMS dari pasien yang mengeluh. Kamu jujur saja," ujar Bimo.

Bimo kemudian memperlihatkan sebuah buku yang berisi catatan penghasilan dari praktek RS kepada Kapolresta

"Ini ada yang sampai Rp 16 juta," ujar Bimo.

Kapolresta sempat memperhatikan satu persatu item lembaran catatan.

"Wah, memangnya uangnya untuk apa," tanya Kapolresta.

RS mengaku untuk kebutuhannya dan membantu orang tuanya.

Kedok RS terbongkar setelah Peraturan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyorot postingan usahanya di media sosial.

Dalam postingan tersebut RS  mengaku dokter gigi.

Setelah ditelusuri ternyata RS hanyalah tamatan SMU dan sama sekali tidak punya pendidikan kesehatan gigi.

Tempat prakteknya di Jalan Surabaya, Kelurahan Tengkerang Selatan, Pekanbaru disegel dan polisi menyita berbagai alat kesehatan gigi.(*) 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved