Imelda pernah ikut Pertukaran Pelajar di Belanda
Imelda Fransiska (27) gadis cantik yang bekerja sebagai pengacara di salah satu Leasing ini pernah ikut dalam pertukaran mahasiswa ke Belanda
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM,BATAM - Imelda Fransiska (27) gadis cantik yang bekerja sebagai pengacara di salah satu Leasing di Indonesia ini pernah ikut dalam pertukaran mahasiswa ke Belanda.
Ia berada di Batam saat ini karena harus menyelesaikan kasus yang diminta dari pusat.
"Saya dari kantor pusat. Selalu keliling Indonesia jika ada masalah. Kemarin saya baru dari Aceh menyelesaikan kasus juga," sebut perempuan yang akrab disapa Melda ini.
Melda merasa beruntung pernah menjadi salah satu yang mewakili Indonesia dalam program pertukaran Mahasiswa ke luar negri pada tahun 2011 lalu.
"Saya dapat program itu dari kampus Universitas Erlangga Surabaya. Dan saya di Belanda selama satu tahun," sebutnya.
Hidup dirantau orang, membuat Melda menjadi dewasa dan mengerti akan beratnya hidup.
Walaupun tujuannya di sana untuk menimba Ilmu, tetapi Melda memanfaatkan hal tersebut untuk bekerja. Tujuanya supaya orang tuanya tidak terbebani.
"Biaya hidup disana itu mahal. Gak mungkin minta sama orang tua terus. Saya juga tidak mau merepotkan mereka," sebutnya.
Tak heran, ketika pulang kuliah Melda bekerja sebagai tukang cuci piring di salah satu restoran yang ada di Belanda.
Untuk masuk kerestoran tersebut penuh perjuangan. Apalagi kultur dan budaya orang Belanda dan Indonesia sangatlah berbeda.
Kendala yang paling terasa bagi Melda ketika itu iyalah berbahasa. Sebab Melda tidak mengerti sama sekali bahasa Belanda.
"Awalnya saya menggunakan bahasa inggris. Untuk bahasa Belanda memang nol. Saya gak mengerti apa-apa. Tapi karena kerja keras, akhirnya saya bisa menguasai bahasa itu," sebutnya.
Melda memberi trik bagai mana ia dengan cepat bisa belajar bahasa Belanda. Pertama dengan mencatat setiap kosa kata yang diucapkan oleh orang. Kemudian ia ingat-ingat dan dipaktekan langsung.
"Saya tabrak aja. Walaupun banyak salah, lama-lama lawan bicara saya mengerti juga. Tiga bulan saya sudah bisa berbahasa Belanda," sebutnya.