Kamis, 2 Oktober 2025

Bule yang Berlumuran Darah Saat Keluar dari Pantai Kuta Diduga Pembunuh Polisi

Salah seorang saksi adalah tukang ojek yang hendak ditumpangi pelaku, namun menolak karena terduga pelaku berlumuran darah.

Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo 

Laporan Wartawan Tribun Bali I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Kasus pembunuhan anggota Unit Lantas Polsek Kuta Wayan Sudarsa masih didalami Polda Bali dan jajarannya.

Dari penyidikan delapan orang saksi, diduga pelaku pembunuhan adalah seorang WN Inggris berinisial DJT dan seorang WN Australia berinisial SC.

Hasil ini diperkuat dengan bukti bercak darah di kamar homestay yang ditempati pelaku.

Dari kesaksian saksi yang diperiksa, terduga pelaku ini diketahui berdarah-darah ketika berjalan keluar dari pantai.

Itu usai dugaan melakukan pembunuhan.

Saksi itu ialah tukang ojek yang hendak ditumpangi pelaku, namun menolak karena terduga pelaku berlumuran darah.

"Jadi ketika ada banyak sekali bercak darah dari pantai hingga ke luar pantai, memang itu dari saksi memang mengatakan ada lumuran darah di tubuh korban," kata Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo, Jumat (19/8/2016).

Untuk bukti ditemukan di dalam homestay berupa ‎bercak darah di tembok, bantal.

Juga handuk dan tempat merokok terduga pelaku yang dijadikan barang bukti.‎

Dia menambahkan, mengenai ihwal adanya penyeretan atau tarik menarik belum ada yang dilihat.

Sementara saksi tukang ojek itu hanya melihat, Pak Kumis sapaan akrab Aipda Wayan Sudarsa hanya ditarik bajunya saja.

"Terduga atas inisial DJT, dari penyidikan saksi kami berani menyebut bahwa ia terduga tersangka (pelaku). Dan kami masih akan kembangkan untuk segera melakukan penengkapan," katanya.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved