Kamis, 2 Oktober 2025

Kerusuhan di Tanjung Balai

Masyarakat Tanjung Balai Diharap Tenang dan Jaga Kondisi

Rina meminta agar kasus ini tidak terlalu dikembang-kembangkan, serta dibumbui dengan isu yang bukan-bukan.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting saat memberikan keterangan terkait kerusuhan di Tanjung Balai, Sabtu (30/7/2016) siang 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting meminta seluruh masyarakat di Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara tetap tenang dan menjaga kondusifitas pascakericuhan, Jumat (29/7/2016) malam.

Rina meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi.

"Jika ada informasi-informasi mengenai kerusuhan ini, janganlah sampai kembali melakukan pengerusakan. Kita semua harus sama-sama menjaga kondusifitas di Sumatera Utara," ungkap Rina, Sabtu (30/7/2016) siang.

Ia menjelaskan, seluruh elemen masyarakat diminta bekerjasama meredam situasi. Rina meminta agar kasus ini tidak terlalu dikembang-kembangkan, serta dibumbui dengan isu yang bukan-bukan.

"Selama ini Kota Tanjung Balai dikenal sebagai kota yang kondusif. Di sana, adalah kota yang heterogen dengan berbagai suku budaya," ujarnya.

Sebelumnya, kericuhan yang nyaris berujung SARA ini bermula dari keluhan seorang warga etnis tionghoa bernama Meliana (41) warga Jl Karya Kelurahan Tanjung Balai Kota I, Kecamatan Tanjung Balai Selatan Kota, Tanjung Balai, Sumatera Utara terhadap suara azan yang dikumandangkan di Masjid Al Maksum Jl Karya.

Sebelum kericuhan meledak, Meliana mendatangi nazir masjid meminta agar suara azan tidak dikumandangkan begitu keras. Atas keluhan ini, jamaah masjid protes dan didengar warga hingga terjadilah kerusuhan dan pembakaran vihara.(ray)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved