Terkuak Alasan Polisi Hanyutkan Mayat Korban di Kali Cipakancilan
Terkuak alasan polisi dan petugas gabungan menghanyutkan mayat pria yang diprediksi sudah tewas selama dua hari di Kali Cipakancilan.
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKARAJA - Polisi dan petugas gabungan terkendala mengevakuasi mayat di aliran Sungai Cipakancilan, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Mereka terpaksa harus menghayutkan tubuh mayat sejauh 100 meter sebelum diangkat ke darat. Sulitnya evakuasi karena tubuh korban berada persis di bawah gerojogan air yang cukup dalam. Sehingga untuk mengevakuasinya, mayat tadi dihanyutkan lebih dulu.
Proses evakuasi jasad yang sudah mengeluarkan bau busuk itu berlangsung sekitar dua jam, dimulai sejak pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB.
Polisi dibantu warga sekitar berhasil mengangkat tubuh korban berjenis kelamin laki-laki.
Wakapolsek Sukaraja, AKP Muhamad Nur, mengatakan petugas sengaja mengahanyutkan jasad korban untuk memudahkan proses evakuasi.
"Di lokasi penemuan awal medannya sulit, makanya tadi dihanyutkan dulu agar jasad korban bisa diangkat dari aliran sungai," ujar Nur kepada TribunnewsBogor.com di lokasi, Senin (25/7/2016).
Mayat tadi memakai celana jin dan berkaus lengan pendek. Polisi menduga mayat tersebut mengambang sudah lebih dua hari. Kondisinya sudah membengkak dan berbau busuk.
Jasad korban langsung dibawa polisi ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diautopsi. "Kami belum bisa memastikan penyebab kematian korban," imbuh Nur.
Warga Kampung Cilebut Peledang, Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja pertama kali menemukan mayat di aliran Kali Cipakancilan dalam kondisi muka telungkup ke air.