Selama 2016, Sebanyak 251 Ibu Melahirkan di Jawa Tengah Meninggal Dunia
Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, angka kematian ibu/bayi yang paling banyak adalah Kabupaten Brebes yakni 32 kasus (per Januari-Mei 2016)
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dini Suciatiningrum
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan di Provinsi Jawa Tengah saat ini masih mengkhawatirkan.
Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Jawa Tengah Tuti Hendrawan mengungkapkan sejak Januari-Mei 2016 ini sudah ada 251 kasus angka kematian ibu (AKI).
Tuti menyatakan pemerintah sudah bekerja keras menekan AKI namun angkanya masih tetap naik.
Yang lebih memprihantinkan, angka terbesar kematian ibu itu justru di rumah sakit sebanyak 85,71 persen.
Tuty berharap seluruh lapisan masyarakat bersama-sama berjuang menekan AKI.
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Ratio (MMR) misalnya 125 berarti ada 125 kematian ibu yang disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan pada periode tersebut per 100.000 kelahiran hidup.
"Minimnya informasi yang diperoleh ibu hamil, kurangnya tenaga medis, pelayanan rumah sakit masih menjadi faktor adanya AKI," papar Tuti dalam diskusi rountable Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi Melalui SMSBunda," di Hotel Ibis Budget, Kamis (26/05)
Aktivis Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) Jawa Tengah Adi Sarwanto menyatakan permasalahan AKI sudah terjadi sejak zaman orde baru hingga sekarang.
Emas pun berupaya menekan AKI namun angka kematian ibu/bayi di Jawa Tengah masih menyedihkan.
Dia menyebut pada 2014 dan 2015, AKI sempat mengalami penurunan, yakni pada 2014 yakni 711 kasus dan pada 2015 angka kematian sebanyak 619 kasus.
"2016 ini juga masih dag dig dug karena sampai Mei ini angka kematian di beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah masih tinggi.
Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, angka kematian ibu/bayi yang paling banyak adalah Kabupaten Brebes yakni 32 kasus (per Januari-Mei 2016).
"DI Kota Semarang dengan jumlah 20 kasus kematian atau 5 orang meninggal dunia setiap satu bulan," paparnya.