Rabu, 1 Oktober 2025

Indonesia Target Utama Perang Generasi Keempat Bukan dengan Kekuatan Militer tapi Ini

Menyusul konflik energi, pada masa mendatang, konflik terfokuskan pada perebutan.....

Editor: Robertus Rimawan
IST
Para pembicara (tiga tengah) seminar “MEA DAN PERANG GENERASI KEEMPAT”, STIE/ABA St. Pignatelli, Surakarta berfoto bersama, Kamis (28/4/2016). 

Di satu sisi, masuknya modal asing memang diperlukan untuk menambah lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi.

Namun karena globalisasi di mana area perdagangan bebas merupakan sebuah kesepakatan yang tidak dapat dihindari, masuknya modal asing tanpa ada pembatasan akan menjadikan Indonesia akan dikuasai atau dijajah secara ekonomi dan budaya.

“Pembatasan ini dimaksud untuk melindungi rakyat terutama generasi saat ini yang akan kelak memimpin Indonesia. Pemerintah harus mendorong rakyat untuk bangkit dari segala keterbelakangannya,” ujarnya.

Ketua Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) AM Putut Prabantoro, yang hadir dalam seminar itu, mengatakan bahwa, Indonesia harus menjadi bangsa yang besar secara nyata dan bukan hanya sekedar berwujud slogan.

Hanya saja kelemahannya adalah bangsa Indonesia tidak memiliki komitmen dan kesetiaan dalam meneruskan perjuangan, mimpi para pendiri negara, serta menjaga nilai-nilai luhur yang sudah diletakkan para leluhur.

Menurutnya, jika bangsa Indonesia dan pemimpinnya memiliki komitmen dan kesetiaan, Indonesia akan keluar sebagai pemenanga Perang Generasi Keempat.

Seminar “MEA dan Perang Generasi Keempat” ini merupakan yang kedua menyusul pda bulan lalu STIE/ABA St Pignatelli juga mengadakan seminar yang bertemakan “MEA dan Tantangan Dunia Pendidikan Indonesia”. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved