Kamis, 2 Oktober 2025

Mengapa Warga Serahkan 156 Pucuk Senjata Api ke TNI bukan ke Polisi? Ini Jawaban Panglima TNI

Senjata api dan bahan peledak itu adalah penyerahan masyarakat ke prajurit TNI.

Editor: Wahid Nurdin
TRIBUN LAMPUNG/WAKOS GAUTAMA
156 pucuk senjata api yang diserahkan warga digelar di markas Korem 043/Garuda Hitam, Selasa (26/4/2016). Selain senjata api, Korem juga menggelar 1 buah granat asap, 271 butir amunisi dan setengah botol bubuk mesiu. 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Wakos Gautama

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Pada kunjungan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo ke markas Korem 043/Garuda Hitam, digelar 156 pucuk senjata api baik rakitan maupun organik.

Korem juga menggelar 1 buah granat asap, 271 butir amunisi dan setengah botol bubuk mesiu.

Senjata api dan bahan peledak itu adalah penyerahan masyarakat ke prajurit TNI.

Panglima TNI Jenderal Gatot mengapresiasi keberhasilan prajuritnya mendapatkan senjata-senjata api tersebut.

Namun, kata Gatot, penyerahan itu bukan hasil kerja TNI semata.

Gatot mengutarakan, penyerahan senjata api itu juga hasil kerja pemerintah daerah dan kepolisian.

“Ini artinya program pemerintah menyentuh ke masyarakat dan ada penyadaran dari kepolisian hingga diserahkan senjata api ke TNI,” tutur dia, Selasa (26/4/2016).

Menurut dia, tidak ada institusi yang hebat tapi hasil kerja bersama.

Yang menjadi pertanyaan kenapa senjata api itu diserahkan ke prajurit TNI bukan ke polisi. Panglima TNI punya jawabannya.

Gatot mengatakan, tugas polisi adalah menghukum.

“Mereka tidak menyerahkan ke polisi karena tugas polisi kan menghukum. Makanya mereka memilih menyerahkan ke prajurit TNI,” kata mantan Panglima Kostrad ini.(*)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved