Wasit Tak Bisa Adil, Laga Final Bupati Cup Nyaris Rusuh
Akibat buruknya kepemimpinan wasit Boy Indra laga final sepakbola Bupati Cup di Stadion Orom Sungailiat Minggu (17/4/2016) nyaris ricuh.

Laporan Wartawan Bangka Pos Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA--Akibat buruknya kepemimpinan wasit Boy Indra laga final sepakbola Bupati Cup di Stadion Orom Sungailiat Minggu (17/4/2016) nyaris ricuh.
Laga final antara PS RSUD menghadapi PS Polres Bangka sempat tertunda 30 menit saat pertandingan dengan skor sementara 1-1.
Pelatih dan pemain menolak wasit Boy Indra untuk kembali memimpin laga.
"Kami tidak akan melanjutkan kalau wasit tidak diganti karena sebelumnya kami banyak dirugikan," kata Rofiko pelatih PS Polres Bangka
Awalnya Jalannya laga antara RSUD diasuh mantan pelatih PS Bangka Lapril AS dan Polres Bangka dilatih Rofiko berlangsung menarik karena kedua kesebelasan bermain menyerang.
Kekuatan kedua kesebelasan merata disemau lini karena diperkuat pemain-pemain Divisi Utama.
PS Polres Bangka lebih dulu unggul menit ke 8 lewat kaki Dedi.
Penyerang Polres Bangka ini berhasil menguasai bola muntah usai terjadi kemelut dimuka gawang RSUD.
Bola dengan mudah diceploskan kegawang RSUD karena kiper sudah tidak berada diposisi dibawah tiang gawang.
Beberapkali kali pelanggaran keras akibat tingginya tensi pertandingan kerap membuat keraguan wasit Boy Indra yang memimpin.
Menit ke 23 wasit menunjuk titik putih saat pemain RSUD Mustaqiem Oharella terjatuh didalam kotak pinalti.
Wasit Boy Indra menganggap terjadi pelanggara.
Ini langsung mendapatkan protesn pemain Polres Bangka yang menganggap Mustaqiem melakukan diving saat dikawal pemain belakang Polres Bangka.
Namun Boy Indra tetap bersikukuh menunjukan titik putih.
Sandi yang mengksekusi bola berhasil mulus mengoyak gawang Polres Bangka menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Usai kedudukan imbang tensi permainan semakin meningkat apalagi ribuan pendukung kedua kesebelasan tak berhenti memberikan dukungan.
Terjadi inseden saat pemain Polres Bangka M Fahri kesal karena pemain RSUD Sandi dengan sengaja melakukan gerakan berbahaya.
M Fahri terlibat cekcok kemudian tiba-tiba Sandi terjatuh dengan memegangi mukanya.
Wasit langsung mendekati dan mengeluarkan kartu merah bagi Fahri.
Wasti langsung dikepung para pemain PS Polres Bangka mempertanyakan keputusannya tersebut.
Apalagi Sandi dianggap lebih dulu melakukan provokasi kepas M Fahri.
Pihak keamanan terpaksa turun kelapangan mengawal wasti karena selain dikejar pemain sejumlah suporters juga sempat memasuki lapangan.
Pertandingan pun dihentikan dan dianggap babak pertama usai.
Akhirnya pertandingan yang terhenti 30 menit kembali dilanjutkan kebabak kedua dengan dilakukan pergantian wasit Boy Indra yang digantikan Edi.
Walaupun dengan sepuluh pemain PS Polres Bangka mampu meredam upaya pemain-pemain Rsud sungailiat untuk mencetak gol.
Sejumlah peluang yang dibuka pemain RSUD berhasil digagalkan pemain belakang Polres Bangka.
Sesekali Polres Bangka melakukan serangan balik membahayakan.
Menit ke 71 penyerang RSUD Arief Samudra berhasil memperdaya pemaian belakang Polres Bangka dan melepaskan tembakan terarah mengoyak gawang merubah keduduakn menjadi 2-1.
Gol tersebut disambut gembira pendukung RSUD.
Hingga laga berakhir skor tidak berubah.
Sedangkan perebutan tempat ketiga diraih oleh PS Brimob Polda Babel mengalahkan BKT Sungailiat 1-0.
Gol tunggal Brimob dicetak oleh Yudi dimenit 65 babak kedua.