Kamis, 2 Oktober 2025

Tukang Bakso Berjalan Kaki Jakarta-Bali Kampanyekan Antidiskriminasi Pengidap HIV-AIDS

Widiyanto alias Gareng memilih jalan kaki ke 33 provinsi untuk menyadarkan masyarakat tak berbuat diskriminatif terhadap pengidap HIV/AIDS.

Editor: Y Gustaman
TRIBUN BALI/I MADE ARDIANGGA
Widiyanto (33) warga asli Nganjuk yang tinggal di Jakarta mengkampanyekan pencegahan HIV/AIDS dan anti diskriminasi. Penyandang ODHA itu berjalan kaki dari Jakarta hingga akhirnya kini sudah sampai di Bali. Pria yang akrab disapa Gareng itu sampai di perhentian sementara di Lapangan Lumintang, Denpasar Bali, Jumat (4/3/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Selama dua tahun ke depan, Widiyanto (33) akan berjalan kaki ke 33 provinsi di Indonesia untuk menuntaskan kampanye antidiskriminasi dan pencegahan HIV/AIDS.

Selama perjalanannya hampir tiga bulan atau sejak akhir November lalu, penjual bakso asal Nganjuk yang tinggal di Jakarta itu sudah sampai di Bali.

Suka duka pun dialami pria pemilik nama Gareng sepanjang perjalanan. Dari mulai harus ditandu hingga mendapat cerita adanya diskriminasi di satu kota yang ia kunjungi.

Gareng cukup sumringah saat diwawancarai. Keringatnya megucur deras ketika sampai di Lapangan Lumintang. Sembari tersenyum, dia mengaku bermodalkan tiga kaus dan dua celana pendek untuk mengkampanyekan antidiskriminasi dan pencegahan terhadap pengidap HIV/AIDS.

"Sudah habis tiga sepatu, ini ketiga. Sebelumnya saya membawa tiga kaus dan dua celana pendek saja," ujar Gareng sambil menunjukkan sepatu yang baru ia beli di Surabaya beberapa waktu lalu di Lapangan Lumintang Denpasar, Jumat (4/3/2016).

Sepatu pertama untuk kampanye ia beli di Jakarta dan bertahan hingga di Madiun, Jawa Timur. Lalu ia membeli sepasang sepatu. Sayangnya, tidak sebagus kualitas sepatu pertamnya. Sepatu yang ia beli di Madiun hanya bertahan hingga di Surabaya.

"Makanya saya beli kok harganya murah. Tapi bagaimana lagi, sudah butuh untuk jalan, jadi saya beli saja. Akhirnya di Surabaya saya membeli lagi sepatu dan hingga di Bali belum ganti," jelas Gareng.

Ia gembira sampai ke Bali. Pria yang mengenakan topi loreng dengan kampanye berupa spanduk kecil di tasnya mengenai HIV/AIDS ini ingin menyadarkan masyarakat yang cenderung diskriminatif terhadap pengidap HIV/AIDS.

"‎Setiap tahunnya, pengidap HIV semakin meningkat. Karena itu, saya melakukan hal ini (kampanye jalan kaki)," tegas dia.

Lewat jalan kaki Gareng ingin memotivasi pengidap positif HIV, sehingga mereka bisa bertahan dan berkarya lagi. Bukan justru memperburuk keadaan dan mengurung diri tidak berbuat apa pun.

"Ini saya tunjukkan untuk mengubah mindset masyarakat yang salah selama ini," kata Gareng.

Gareng positif HIV sejak 2011 lalu. Gareng tidak mengetahui sudah berapa kota yang ia kunjungi. Hingga saat ini sudah enam provinsi yang ia jejaki.

"Selain itu nanti akan ke Makassar, Kendari, Manokwari, dan kembali ke Sulawesi, ke Kalimantan, Sumatera hingga kembali lagi ke Jakarta," imbuh dia.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved