Selasa, 30 September 2025

Mafia Ginjal

AG Tertutup Soal Profesi, Keluarga Sendiri pun Tak Tahu

Sebelumnya Amang memang menjalani sejumlah pekerjaan seperti pengepul dan sopir angkot.

TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
Rumah yang ditinggali AG di RT 1/8 Kampung Kubang, Desa Sukamukti, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/1/2016) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG  -  AG, satu dari tiga tersangka tindak pidana penjualan organ tubuh manusia, terbilang cukup misterius di lingkungan tempat ia tinggal.

Warga bahkan keluarganya tak mengetahui tentang kehidupan dan profesi AG.

Ketika Tribun menanyakan keberadaan AG pun, kebanyakan tidak tahu. AG baru dikenal ketika warga mengetahui nama istrinya.

AG yang belakangan diketahui bernama Yana Priatna alias Amang itu memiliki sejumlah profesi.

Ada yang menyebut Amang bekerja sebagai pengepul barang bekas, ada yang menyebut sebagai sopir angkot, dan ada yang menyebutnya bekerja di bengkel di Kabupaten Majalengka.

Ibu mertua Amang, Atik (56), pun mengaku tidak tahu menahu tentang pekerjaan yang dijalani Amang.

Sebelumnya Amang memang menjalani sejumlah pekerjaan seperti pengepul dan sopir angkot.

Namun Amang memang sudah tak menjalani profesi tersebut akhir-akhir ini.

"Kalau pengepul usahanya menurun dan kontrakannya habis. Sempat jadi sopir dan jual dan beli mobil. Tapi tidak tahu kalau menantu saya terlibat penjualan organ tubuh manusia," kata Atik ketika ditemui di kediamannya di RT 1/8 Kampung Kubang, Desa Sukamukti, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/1/2016).

Atik mengatakan, Amang sendiri jarang menetap di rumah.

Pria yang memiliki empat anak dengan anak perempuan Atik itu lebih sering bekerja di luar rumah.

Namun akhir-akhir ini memang banyak orang tak dikenal yang bertamu ke rumah.

Tidak diketahui apa yang mereka perbincangkan dengan menantunya.

"Tidak ada pernah bicara. Cuman kalau ditanya siapa orang yang datang ke rumah, Amang selalu menjawab rekan bisnis sama mencari pekerjaan. Orang yang datang itu banyak pria yang usianya sekitar 20 tahun ke atas," ujar Atik seraya tak begitu ingat sejak kapan para pemuda itu mulai datang ke rumah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan