Selasa, 30 September 2025

Kontroversi Gafatar

Bupati Menangis Api Melalap Pondok Kayu Pengikut Gafatar di Mempawah

Bupati Mempawah, Ria Norsan, sempat meneteskan air mata tatkala massa beringas dan anarkis sambil membakar sejumlah pondok pemukiman pengikut Gafatar.

Editor: Y Gustaman
TRIBUN PONTIANAK/MADROSID
Warga Kabupaten Mempawah membakar pemukiman warga mantan Gafatar yang bermukim di Moton Panjang Dusun Pangsuma Desa Antibar Kecamatan Mempawah Timur, Selasa (19/1/2015). Sebelumnya warga lokal telah memberikan peringatan agar warga pendatang eks Gafatar untuk kembali ke daerahnya masing-masing dan tidak mendiami kawasan tersebut. TRIBUN PONTIANAK/MADROSID 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid

TRIBUNNEWS.COM, MEMPAWAH - Api menari di atas permukiman semi permanen yang ditinggalkan mantan pengikut organisasi Gafatar di Moton Panjang, Kabupaten Mempawah, Selasa (19/1/2016), menyisakan puing dan duka.

Bupati Mempawah, Ria Norsan, sempat meneteskan air mata tatkala massa beringas dan anarkis sambil membakar sejumlah pondok pemukiman pengikut Gafatar.

Api dan tindakan anarkis massa seolah menutup kelanjutan hidup pengikut Gafatar di Kabupaten Mempawah yang ditaksir mencapai 700 jiwa.

Bupati Ria menyaksikan langsung api menghanguskan bale-bale panjang terbuat dari kayu, namun tak bisa berbuat banyak untuk mencegah amuk massa yang sejak awal menolak keberadaan mereka.

"Kita akan evakuasi mereka ke tempat paling aman. Kita harap ini akan selesai di sini dan kondisi aman dan damai kita harapakan di Kabupaten Mempawah," ujar Ria.

Ia berjanji akan memfasilitasi evakuasi warga ke tempat tujuan, di antaranya memberikan tiket pulang ke Jawa.

Selama evakuasi mantan pengikut Gafatar berlangsung dramatis, di mana mereka hanya menerima gubuk yang selama ini mereka tinggali membara dimakan api dan menyisakan kepulan asap.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved