Kamis, 2 Oktober 2025

Pakaian Disobek-sobek, Narnia Bangun Tanpa Sehelai Benang di Tubuhnya

Polsek Balikpapan Timur kembali mendapat laporan adanya pelecehan seksual yang terjadi pada anak di bawah umur.

Editor: Sugiyarto
KOMPAS
Ilustrasi. 

Namun kecurigaan lain muncul, pasalnya jendela terbuka saat Narnia bangun.

"Saya lihat jendela kamar Narnia terbuka. Kemungkinan malingnya lewat jendela," ungkap Kasni.

Dugaan kolor ijo pun muncul. Pasalnya korban tidak merasa digauli ketika tidur dan beberapa barang masih utuh.

"Mungkin juga ada orang yang ngilmu (mencari kesaktian) dengan cara merobek pakaian gadis," tutur Kasni.

Wantompo, kakak ipar Narnia mengatakan daerah sekitar rumahnya tergolong sepi.

Dia belum bisa memastikan siapa pelaku yang telah mengambil uang hasil jualan Narnia dan merobek robek pakaiannya.

"Daerah sekitar tergolong sepi, tidak tahu dari mana dan siapa orang yang melakukan ini," ungkap Wantompo.

Mendengar hal tersebut Panit Reskrim Polsek Balikpapan Timur Ipda Subari segera mengarahkan korban untuk meneruskan laporannya ke Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Balikpapan.

Hal ini dikarenakan belum ada anggota Polwan(Polisi Wanita) di Polsek Balikpapan Timur yang bisa menangani masalah anak dan perempuan.

"Di sini belum ada personel untuk mengatasi masalah tersebut. Di sini anggota reserse semua laki laki, tidak etia kalau menanyai masalah hal tersebut," ujarnya.

Narnia dan keluarga segera meninggalkan Polsek Balikpapan Timur.

Semua anggota yang ada di piket jaga berpikir mereka akan pergi ke Polres Balikpapan untuk melaporkan kejadian yang dialami Narnia pada anggota unit PPA.

Kemudian Tribun segera bergerak ke Polres Balikpapan. Namun tidak ada anggota yang menyatakan ada laporan tentang robeknya pakaian seorang gadis Manggar.

Saat ditemui dikantornya pada sore pukul 17.00 Wita Paur Subbag Humas Polres Balikpapan Iptu Suharto melalui Kanit PPA Iptu Kusti mengatakan tidak ada laporan yang diterima terkait pelecehan seksual yang terjadi pada anak perempuan berusia 12 tahun tersebut.

"Dari pagi sampai sore tidak ada laporan tentang adanya anak usia 12 tahun disobek pakaiannya dan ditelenjangi," ungkap Suharto.

Dugaan orang terdekat sebagai pelaku pun muncul seiring tidak ada tindak lanjut dari keluarga untuk melaporkan hal tersebut ke unit PPA.

"Bisa jadi pelaku adalah orang terdekat korban. Kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi tanpa ada laporan yang kemudian dilakukan penyelidikan melalui hasil visum dan keterangan korban," ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved