Malam Sebelum Ditelan Ombak Pantai Perawan, Najibul Sempat Bicara Tentang Kematian

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - M Najibul Walid (19), korban meninggal dunia di Pantai Perawan, Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang sempat berbicara tentang kematian, malam sebelum ia tewas, Jumat (1/1/2016).

Najib tergabung dalam satu kelompok berisi sembilan orang. Rombongan ini berangkat dari Kota Malang, Kamis (31/12/2015) malam.

Najib berangkat bersama kawan-kawan SMA-nya di Sidoarjo. Mereka kini menempuh studi di sejumlah universitas yang berbeda.

Sembilan orang itu adalah Najib, Ismail, Robby, Wahyu, Krisna, Arif Firmansyah, Fauzan, Vito, dan Agung. Kesembilan orang itu mengendarai lima sepeda motor dari Kota Malang.

Mereka berkemah di pantai yang dikenal masih alami dan belum dikunjungi banyak orang itu.

Najib sempat berbincang-bincang dengan Arif Firmansyah, yang kini kuliah di Bandung.

Kedua orang ini dikenal sebagai sahabat akrab.

Keduanya bersama mendaki Gunung Semeru, Merbabu, juga pantai-pantai yang belum dikenal di Malang Selatan, salah satunya Pantai Perawan.

"Ini bukan kedatangan kami yang pertama ke Pantai Perawan, ini kedua kalinya," ujar Arif.

Malam itu, Najib dan Arif berbincang tentang banyak hal sampai akhirnya sampai perihal kematian.

Kata Arif, Najib sempat mengungkapkan bahwa kematian itu tidak diketahui kapan datangnya.

"Jadi kita harus siap kapan saja menghadapinya," tutur Arif menirukan perkatakan sang sobat.

Mendengar kalimat itu, Arif hanya menghayatinya tanpa memiliki firasat apapun.

Pagi hari mulai pukul 08.30 wib, delapan dari sembilan orang itu mandi di laut.

Sekitar 30 menit kemudian, lima orang beristirahat. Najib, Ismail, dan Robby masih meneruskan mandi di laut.