Sabtu, 4 Oktober 2025

Ponakan Bantai Paman dan Bibi

Sebelum Bunuh Paman, Sunar Sudah Ancam akan Bunuh Ibu Kandungnya

Sebelum membantai Marjo (90) dan Darmi (70) yang tak lain adalah paman dan bibinya secara sadis, Sunar (45) sempat akan membunuh ibu kandungnya, Paija

Editor: Sugiyarto
surya/iksan fauzi
Dibekuk- Sunar (tengah) dibekuk polisi setelah satu jam usaha penangkapan, Jumat (11/12). 

TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Sebelum membantai Marjo (90) dan Darmi (70) yang tak lain adalah paman dan bibinya secara sadis, Sunar (45) sempat akan membunuh ibu kandungnya, Paija (75).

Namun, Kamis (10/12/2015), Paija lebih dulu meninggalkan rumah yang ditempati dengan Sunar.

“Ibunya bilang ke saya, Sunar akan membunuhnya. Tadi malam, ibunya meninggalkan rumah,” ujar Kristini saat ditemui di rumahnya yang berada di sebelah kanan rumah Darmi, Jumat (11/12).

Pagi tadi, bukannya Sunar membunuh ibu kandungnya, tapi membunuh Marjo dan membantai Darmi.

Marjo disabet parang di bagian leher belakang dan wajah sebelah kiri.

Marjo tewas seketika, sedangkan Darmi disabet parang dan mengenai pergelangan tangan kiri.

Kini, Darmi dirawat di RSUD Dr Sosodor Djatikusumo, kondisinya masih kritis.

Kristini mengungkapkan, sebelum dibunuh, dua pekan lalu Marjo minta tolong kepadanya agar menghubungi empat anaknya yang ada di luar kota supaya pulang, ada yang di Kalimantan, Surabaya, Jatirogo, dan Karang Tengah-Jawa Tengah.

Beberapa hari lalu, keempat anaknya pun pulang menjenguk Marjo.

“Anaknya yang di Kalimantan barusan kembali ke sana (Kalimantan), mungkin sekarang masih di kapal,” kata Kristini hampir setiap hari menjenguk Marjo.

Pada saat Kristini dimontai tolong menghubungi anak-anak Marjo, lelaki yang usianya hampir satu abad tersebut juga merasakan akan meninggal dunia.

Ia sempat berpesan kepada Kristini, ketika nanti meninggal, anak-anak dilarang bertengkar.

“Sawahnya disuruh jual, uangnya dibagi rata. Rumahku ini rusak semua Kris, kalau hujan bocor , aku sedih,” tukas Kristini kepada SURYA.co.id menirukan Marjo.

Sementara itu, para tetangga Marjo dan Darmi mengenal Sunar mengalami gangguan kejiwaan sejak muda.

Sunar yang sehari-hari kadang bekerja mencari pasir di Sungai bengawan Solo ini telah cerai dengan istrinya.

Kristini mengungkapkan, usai membunuh Marjo dan membantai Darmi, Kristini dan warga lainnya sempat melihat Sunar menancapkan linggis ke tubuhnya. Namun, linggis itu tak tembus ke tubuhnya. Iksan fauzi

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved