Kamis, 2 Oktober 2025

Ibadah Haji 2015

Isak Tangis Guru dan Siswa SMAN 8 Bandung Mengenang Korban Crane Adang Joppy Lili

Suasana haru ini terjadi lantaran salah seorang guru SMAN 8 Bandung yakni Adang Joppy Lili menjadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekkah.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jabar/Dony Indra Ramadan
Sejumlah guru SMAN 8 Bandung menangis saat mengikuti upacara pengibaran bendera di kampus SMAN 8 Bandung, Jalan Solontongan, Kota Bandung, Senin (14/9/2015). Upacara bendera ini sekaligus untuk mendoakan salah seorang guru SMAN 8 Adang Jopy Lili (58) yang menjadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekkah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dony Indra Ramadan

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Suasana upacara pengibaran bendera terasa berbeda di SMAN 8 Bandung, Jalan Solontongan, Kota Bandung, Senin (14/9/2015) pagi. Saat acara pengibaran bendera, suasana haru terasa di SMAN 8 Bandung.

Suasana haru ini terjadi lantaran salah seorang guru SMAN 8 Bandung yakni Adang Joppy Lili (58) menjadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekkah.

Isak tangis pun pecah. Sejumlah peserta upacara baik siswa maupun staf guru SMAN 8 Bandung mengucurkan air matanya.

Sambil terisak, para peserta upacara pun tak lupa memanjatkan doa-doa untuk almarhum.

Pembina upacara, Agustin, membacakan amanat upacara sambil menahan isak tangis. Ia mengingatkan bahwa setiap orang akan kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Untuk manusia, khususnya muslim aktualisasi diri itu ingin dicapai setelah kita meninggal yakni ada kehidupan lain yang lebih abadi. Itu mungkin akan dicapai dengan khusnul khotimah," ujar Agustin yang juga guru Bahasa Inggris.

Selesai upacara, rencananya para peserta upacara akan melaksanakan salat gaib untuk kepergian Adang Jopy Lili.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved