Sekar Maharani Diculik, Dibunuh dan Dikubur di Waduk Jatibarang
Tim gabungan Polres Kendal, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng dan Bid Dokkes Polda Jateng mendatangi lokasi di sekitar Goa Kreo
Laporan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Tim gabungan Polres Kendal, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng dan Bid Dokkes Polda Jateng mendatangi lokasi di sekitar Goa Kreo atau Waduk Jatibarang, Senin (7/9/2015) siang.
Tim gabungan ini juga membawa seorang pria berinisial SL (20), untuk mencari keberadaan Sekar Maharani (13), bocah asal Boja, Kabupaten Kendal, yang diduga diculik lalu dibunuh dan dikubur di sekitar Waduk Jatibarang.
SL diminta menunjukkan lokasi dimana Sekar dikuburkan. Berdasarkan pengakuan SL, jasad Sekar dikubur di sebuah semak semak berada di tepian waduk Jatibarang bagian barat. Lokasi tempat pencarian merupakan area terlarang untuk umum.
Sedikitnya empat lokasi titik pencarian yang dilakukan petugas, terakhir warga membantu menggali tanah di dekat tower listrik bertegangan tinggi namun tetap tidak menemukan dimana lokasi Sekar dikuburkan.
Seorang warga yang ikut membantu petugas menggali tanah, Nasikun, warga Kandri, Gunungpati, mengatakan, pencarian dimulai sejak pagi sekitar pukul 09.00 hingga pukul 14.00.
"Tapi belum ditemukan, tadi ada empat lokasi," kata Nasikun, di lokasi.
Belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait kronologis kasus tersebut, namun dari informasi yang dihimpun Tribun Jateng, tiga orang tersangka termasuk SL menculik korban dari rumahnya dan dibawa ke daerah Purwodadi.
Korban lalu dibunuh di Purwodadi dan jasadnya dikuburkan di sekitar Waduk Jatibarang pada 10 Agustus 2015 lalu.
Ketiga pelaku membawa jasad korban menggunakan sepeda motor roda tiga. Polisi berhasil menangkap SL, sementara dua rekan SL yang lain masih dalam pengejaran.
Berdasarkan keterangan SL, korban dikuburkan di bagian barat Waduk Jatibarang dan diberi penanda dua batangan bambu.
Kabis Humas Polda Jateng, Kombes Pol Liliek Darmanto, mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan tersebut.
"Mudah mudahan terungkap cepat, doakan. Anggota masih mengumpulkan bukti bukti di lapangan," kata Liliek.
Sementara itu, Kapolres Kendal AKBP Widi Atmoko, saat dihubungi wartawan mengatakan timnya masih bergerak di lapangan untuk mengungkap kasus tersebut.
"Tim masih di lapangan, ini baru pengakuan. Nanti kalau sudah jelas akan kami sampaikan," kata Widi. (*)