Raih Penghargaan, Juru Pelestari Bangunan Candi ini Sujud Syukur
Slamet banyak bercerita bagaimana ia bekerja melestarikan candi. Sebelum dipindah ke Prambanan pada tahun 1999,
lihat foto
Sehari-hari pekerjaan Slamet adalah merawat, mengamankan, memberi informasi pengunjung dan mengamankan bangunan candi.
Ia seringkali merasakan prihatin banyak pengunjung yang usil dan ngeyel memanjat candi sampai merusakkan bagian bangunan.
"Masalah pengunjung sering dibilangin ngeyel, apabila terjadi jatuh, batunya pecah, mana bisa diganti, batu tersebut tak ternilai harganya," ujar Slamet.
Meskipun hanya bekerja sebagai Juru Pemelihara Candi, Slamet merasa cukup. Bahkan ia dapat menyekolahkan kedua putranya sampai bangku kuliah.
Kini ia merasa bahagia, putra-putrinya telah menjadi orang yang sukses. Satu putrinya telah selesai kuliah dan bekerja sebagai guru di SD Muhammadiyah Bodon, Kota Gede, Yogya.
Sedangkan putra keduanya, meneruskan pekerjaannya di BPCB Yogyakarta.
Ditanya perasaan Slamet ketika mendapatkan penghargaan sebagai salah satu dari delapan inovator di SCSI 2015, ia mengaku sangat senang.
Ia merasa bersyukur masih ada orang yang menghargai pekerjaanya sebagai Juru Pelihara.
Penghargaannya juga tidak disangka-sangka. Ia bahkan pernah menerima penghargaan presiden SBY, pada Agustus 2014, mewakili BPCB Yogyakarta diajukan sebagai karyawan teladan.
Slamet terus berharap kepada generasi muda untuk mempelajari sejarah cagar budaya karena akan membawa manfaat. Ia berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan juru pemelihara candi yang ada di Indonesia.
"Penghargaan ini hanya titipan dari Allah, penghargaab sebagai juru pelihara teladan. InsyaAllah,saya akan terus bekerja di BPCB, memelihara bangunan cagar budaya sampai akhir nanti," ujar Slamet. (tribunjogja.com)
