Muktamar Nahdlatul Ulama
Pembahasan Ahwa Bikin Muktamar Panas
Tapi banyak juga yang sudah menyiapkan sembilan nama Ahwa yang dipilih dan tinggal menyerahkannya kepada panitia.

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Pemilihan Rais Aam PBNU periode 2015-2020 menggunakan Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) ternyata menimbulkan pro-kontra di kalangan para peserta. Ini terlihat saat registrasi peserta di GOR Merdeka, Jombang, Jumat (31/7/2015).
Pantuan Surya.co.id, dari ribuan peserta, sejak pukul 08.00 banyak di antara peserta yang memadati gedung olahraga yang terletak di Jalan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut belum memahami tentang teknis sistem registrasi yang disyaratkan oleh panitia muktamar.
Sejumlah peserta, baik Ketua Tanfidz maupun Rais Syuriah PCNU dari berbagai wilayah di Indonesia ada yang tidak membawa lembar daftar nama-nama Ahwa yang harus diserahkan kepada panitia dan menjadi salah satu syarat saat registrasi sebagai peserta Muktamar.
Tapi banyak juga yang sudah menyiapkan sembilan nama Ahwa yang dipilih dan tinggal menyerahkannya kepada panitia.
Drs H Tarmizi, Ketua PCNU Muara Jambi Provinsi Jambi mengatakan, saat melakukan registrasi di panitia, Rois Syuriah PCNU Muara Jambi memilih menyerahkan sembilan nama Ahwa. Itu dilakukan, karena sudah menjadi persyaratan yang telah ditetapkan oleh PB NU.