Kamis, 2 Oktober 2025

Dua Pemuda Ini Curi Pompa Air Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Memanfaatkan kelengahan satpam sekolah saat menunaikan ibadah salat tarawih, dua pemuda nekad gondol mesin pompa air milik salah satu SMK di Yogya

Editor: Sugiyarto
surya/sudarmawan
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Jihad Akbar

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Memanfaatkan kelengahan satpam sekolah saat menunaikan ibadah salat tarawih, dua pemuda nekad gondol mesin pompa air milik salah satu SMK di kota Yogya.

Dalam aksinya, kedua pemuda, Romy Dwi Ardianto (21) dan Roni Setiawan (21), yang kedua warga Jetis, Yogya, berhasil membawa lari tiga mesin pompa air.

“Dari pengakuan, uang hasil curian digunakan untuk kebutuhan hidup. Mereka memutuskan mencuri karena merasa malu sudah besar tapi masih minta uang sama orang tua,” ungkap Kapolsek Jetis Kompol Chundori mengungkapkan, Minggu (5/7/2015).

Ketiga mesin pompa air yang berhasil dicuri kedua pemuda tersebut ditaksir bernilai sekitar delapan juta rupiah.

Chundori menerangkan aksi pencurian di salah satu SMK di wilayah Jetis terjadi pada Jumat (26/6/2015) sekitar pukul 19.30 WIB. Mulanya, kedua pelaku memasuki sekolah melalui gerbang utama.

Pada saat masuk, satpam sekolah tidak merasa curiga karena sudah lama mengenali kedua pelaku.

Selain satpam, kedua pelaku tersebut juga sudah kenal dengan beberapa petugas di sekolahan tersebut.

Oleh karena itulah, kedua pelaku dengan mudah keluar masuk sekolah tersebut.

Setelah berhasil memasuki area sekolah, kedua pelaku langsung menuju salah satu ruang kelas tempat penyimpanan tiga unit mesin pompa air yang sebelumnya telah diketahui pelaku karena sering keluar masuk sekolahan tersebut.

Setelah menemukan barang buruannya kedua pelaku kemudian membawa mesin tersebut keluar ruangan kelas. Selanjutnya, ketiga mesin diletakan di atas tembok pembatas sekolah.

“Mereka kemudian keluar area sekolah lewat gerbang utama. Saat itu, satpam tidak ada karena sedang salat tarawih,” tambahnya.

Melihat keadaan yang mendukung, setelah berada diluar area sekolah, kedua pelaku langsung mengambil barang buruannya yang telah diletakkan di atas tembok pembatas sekolah.

Sesampainya di rumah salah seorang pelaku, ketiga mesin tersebut kemudian dipisah menjadi beberapa potong bagian.

Selanjutnya, hasil potongan dari tiga mesin pompa air dijual secara kiloan ke beberapa pengepul barang bekas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved