Kamis, 2 Oktober 2025

Syafii Maarif: Banyak Berkeliaran Nasionalis Gadungan

Prof Dr Syafii Maarif mengatakan, nasionalisme yang dulunya tajam, kini berangsur-angsur menjadi tumpul

Editor: Sugiyarto
Tribunnews.com/Tribunnews.com/Andri Malau
Syafii Maarif 

Laporan Reporter Tribun Jogja, M Resya Firmansyah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Meski perjuangan merebut kemerdekaan merupakan kekuatan besar negeri ini yang berhasil meluluh lantakkan sistem kolonialisme, ternyata perjuangan Indonesia belum usai.

Tetapi perjuangan tersebut bukan dalam artian melawan kolonialisme, melainkan kekuatan asing dan domestik yang bisa menghambat pembangunan kemerdekaan tanah air.

 Prof Dr Syafii Maarif mengatakan, nasionalisme yang dulunya tajam, kini berangsur-angsur menjadi tumpul seiring dengan lumpuhnya hati nurni dan akal sehat sebagian elit bangsa.

Kata budayawan yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu, kini banyak berkeliaran nasionalis gadungan.

“Yang banyak berkeliaran kini adalah nasionalis-nasionalis gadungan yang telah mati rasa dan tidak hirau lagi dengan tujuan kemerdekaan bangsa. Mereka adalah rombongan pragmatis tunamoral dan tuna visi,” tuturnya dalam orasi kebangsaan pada Kongres Pancasila VII di Balai Senat UGM, Senin (1/6/2015).

Bagi Syafii Ma’arif, di tangan elite semacam inilah kedaulatan bangsa hampir tergadai, terutama di ranah ekonomi.

Oleh karenanya, salah satu tantangan terbesar perjuangan nasionalisme Indonesia sekarang adalah memulihkan kedaulatan tersebut sepenuhnya.

Menurut Syafii Maarif, seluruh komponen bangsa harus mengarah pada konsep sebenarnya nasionalisme.

Tidak hanya itu, konsolidasi kebangsaan Indonesia harus mampu menjawab tantangan masa depan dengan kepala tegak dan kepercayaan diri yang tinggi sebagai warga negara yang merdeka.

“Proses pembentukan masa depan Indonesia ini belum usai,” ucapnya. (Tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved