Setahun Terbengkalai, Jembatan Kampili Palangga Rubuh
Setelah setahun lebih terbengkalai, jembatan Taipa Le'leng, yang berada di Dusun Pa'rapunganta, Gowa, akhirnya rubuh.
Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin
TRIBUNNEWS.COM, SUNGGUMINASA - Setelah setahun lebih terbengkalai, jembatan Taipa Le'leng, yang berada di Dusun Pa'rapunganta, Desa Kampili, Kecamatan Palangga, Gowa, akhirnya rubuh.
Dari keterangan warga sekitar, Adnan, rubuhnya pinggiran jembatan yang dibangun sejak 2013 tersebut, terjadi, Kamis (6/5) malam.
"Waktu rubuh sempat terdengar suaranya. Tapi anak-anak yang sering main disini yang pertama lihat. Kami juga tidak tahu sampai sekarang bagaimana kelanjutan pembangunannya,"katanya, Jumat (8/5).
Jembatan yang kini sudah ditangani Kejaksaan Negeri Sungguminasa ini menelan anggaran Rp 3.7 M dari APBD provinsi. Mulai dibangun sejak 2013. Namun awal 2014, mengalami kendala. Pinggiran jembatan retak.
Warga yang mempertanyakan pembangunan jembatan tersebut sempat mendatangi Dinas PU Bina Marga Sulsel. Namun hingga kini belum ada kejelasan dari pemerintah provinsi.
" Ini sudah lima bulan lalu sejak kita adakan aksi di Bina Marga. Dan kalau sampai belum juga ada kejelasan kita akan lakukan aksi kembali ke dinas terkait. Dengan massa lebih banyak, " katanya.
Jembatan dengan panjang kurang lebih 15 meter tersebut menghubungkan Desa Kampili dengan Desa Bontoramba, Julupamai, dan
Desa Towata Kecamatan Polut, Takalar.
Selama pembangunan, warga menggunakan jembatan darurat. Yang juga sering memakan korban.
Kades Pa'rapunganta, Kaharuddin, mengharapkan perhatian dari dinas terkait. Sebab tembok pinggiran jembatan yang rubuh, bisa mengganggu aliran air sungai.
"Apalagi sekarang ini sudah masuk dalam masa tanam petani padi. Bisa menganggu aliran air petani," katanya.