Aas Sedih Suaminya Tak Sempat Dibangunkan dan Tertimbun Tanah
Menurut Aas, Lukman mengalami patah tulang di bagian punggung, kaki dan tangannya.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNNEWS.COM.PANGALENGAN - Asriyanti (33), terus meneteskan air mata di lokasi pengungsian di Kantor Desa Margamukti setelah mengetahui suaminya, Lukman (40), mengalami luka berat.
Aas, panggilan Asriyanti, juga banyak terdiam. Ia tak menyangka rumah semi permanen miliknya yang sudah ditempati sejak puluhan tahun rata dengan tanah. Kondisi suaminya yang dirawat di RS Al Ihsan cukup mengkhawatirkan.
Menurut Aas, Lukman mengalami patah tulang di bagian punggung, kaki dan tangannya. Saat kejadian Lukman tengah tertidur di ruang depan rumah. Sementara Aas bersama anak bungsunya sedang berada di dapur.
"Waktu mau longsor saya dengar ada suara gemuruh. Lalu ada suara ledakan. Saya lari lewat pintu dapur sama anak. Tapi suami tidak sempat dibangunkan dan tertimbun tanah," ujar Aas yang belum melihat secara langsung kondisi suaminya, Rabu (6/5/2015).
Kejadian longsor, tutur Aas, tak lebih dari lima menit. Hasilnya enam rumah langsung tertimbun tanah. Banyak orang yang tertimbun dan meminta tolong. Batu, tanah dan reruntuhan rumah pun saling terlempar ke badan warga yang menyelamatkan diri.
Selain longsoran tanah, warga juga mengkhawatirkan bau gas dari pipa PT Star Energy. Bukan hanya ledakan, warga juga ketakutan terhadap gas beracun dari pipa tersebut.
"Mau lari ke lapang tempat evakuasi itu terasa jauh. Padahal dari rumah ke lapang cuma 100 meter. Saya juga enggak pakai alas kaki. Pakaian juga cuma yang dipakai saja. Jaket ini saja dikasih pinjem saudara," katanya. (wij)