Mendadak Tenar, Ketua RW Cantik: Semoga Jadi Kebaikan Buat Kampungku
Dia ingin menjadikan kampungnya bersih dan berwarna-warni.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Cahyo Nugroho T.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Octa Viantary kini menjadi terkenal.
Berita tentang ketua RW cantik di Tegalpanggung RT 55 RW 13 Danurejan, Yogyakarta, itu bergema di seantero negeri.
Beberapa media mulai menghampiri dengan berbagai macam pertanyaan yang dilontarkan kepada Octa.
Melihat hal itu, Vian kepada Tribunjogja.com, mengatakan, dia sempat kaget dan tidak menyangka beritanya akan seheboh ini.
"Ya itu efek karena berita Tribun juga, jujur aku enggak nyangka bakal seperti ini. Aku pikir beritaku ya cuma di Tribun aja. Tapi pada akhirnya sudah ada beberapa media yang ke rumahku, untuk wawancara," ujarnya.
Namun di sisi lain, katanya, dengan banyak media yang meliput, ia merasa bahwa kejadian ini bagus untuk warga kampung yang dipimpinnya.
Mereka dapat merasakan bahwa ada yang perhatian dengan kampungnya.
Octa juga berharap, banyaknya peliputan media ini dapat menjadi awal yang bagus untuk memulai dirinya memimpin.
"Kehebohan beritaku ini bukan cuma buat aku, tapi ini juga untuk kebaikan kampungku," imbuhnya.
Namun begitu, Vian merasa bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa tanpa adanya warga yang mendukungnya.
Ia menyimpan harapan dengan beredarnya berita tentang dia dapat membawa dampak positif buat warga Tegalpanggung khususnya RW13.
Adapun ketika dihubungi sebelumnya, ia menceritakan bahwa sebelum maju pemilihan sebagai calon ketua RW, tawaran untuk mencalonkan sebenarnya diberikan kepada ayahnya Octa, Rinto Raharjo (45) oleh ketua RT (55), Haryono, ditempat Octa tinggal.
"Awalnya ayahku tidak mau maju dalam pemilihan calon ketua RW di sini," ujarnya.
Melihat ayahnya tidak mau mencalonkan, kemudian tawaran untuk mencalonkan ketua RW diberikan kepada Octa.
Saat itu Octa sempat tidak ingin mewujudkan tawaran itu.
Namun Octa mendadak berubah pikiran.
Sehari sebelum penutupan calon ketua RW, ia tiba-tiba meminta doa restu orang tua dan memutuskan untuk maju sebagai calon ketua RW.

Octa Viantary/Facebook
Selain karena ayahnya yang tidak mau menjadi ketua RW, dia juga berkeinginan untuk dapat memajukan kampungnya dengan beberapa program yang dimiliki Octa.
Salah satunya ingin menjadikan kampungnya bersih dan 'dibasuh' dengan varian cat berwarna-warni.
“Aku pengen banget nanti rumah-rumah di kampung sini bisa di cat bewarna seperti yang aku lihat di Brazil. Agar nantinya kampungku bisa menjadi kampung wisata,” imbuhnya.
Selanjutnya untuk menjadi ketua RW, dia harus bersaing dengan tiga laki-laki calon ketua RW yang berusia lebih tua dari Octa.
Octa pun sempat pesimistis dirinya dapat terpilih.
Namun di luar dugaan, setelah pemilihan ketua RW selesai, ternyata suara pemilih Octa hampir 50 persen dari jumlah total suara yang ada.
Alhasil, Octa terpilih menjadi ketua RW di kampungnya periode 2015-2018.
Octa sendiri dulunya merupakan seorang model untuk beberapa majalah remaja.
Namun sekarang, ia sudah berhenti dan menjadi seorang pelatih model untuk anak-anak dan remaja, di salah satu sekolah model di Yogyakarta.
Sementara itu, ketua RT 55, Haryono, mengaku senang dengan terpilihnya Octa sebagai RW baru.
Ia melihat Octa yang masih memiliki wawasan yang masih dan memiliki jiwa kepemimpinan di daerahnya mampu mengembangkan kemajuan kampungnya.
Diharapkan nanti Octa akan membawa dampak positif dan menjadikan kampungnya lebih maju dalam berbagai hal, terutama dalam kegiatan Sosial.
“Octa sudah mampu mengkondisikan dan menjadi pemimpin bagi remaja-remaja di sini. Nantinya saya berharap dengan Octa yang sudah dilantik menjadi mbak RW, dapat menghidupkan kembali kebersamaan dan memajukan kegiatan kampung ini,” ujarnya
Octa yang masih kuliah di semester akhir ini juga mengaku ingin selalu menjadikan kampungnya menjadi yang terbaik.
Ia ingin mengajak anak-anak remaja dan orang dewasa disekitarnya nanti untuk berkoordinasi saling berbagi pendapat agar kampungnya bisa maju.
“Aku ingin mendengar apa yang masyarakat sini inginkan dan mereka harapkan, nantinya sesudah aku mendengar pendapat mereka, aku dan semua warga di sini akan aku ajak untuk bersama-sama merealisasikan pendapat mereka,” imbuh wanita cantik ini.
Ia juga berharap peranan masyarakat sekitar untuk selalu memberinya masukan agar dapat memimpin lebih baik lagi.
Pastinya, bagi Octa ini merupakan hal yang baru dan menjadi tantangan besar baginya.
Namun dengan tekad dan niat untuk mewujudkan kampungnya lebih maju, dia siap menerima segala kritikan dan saran.
Rencananya, akhir April ini, Octa juga akan dilantik di balai kota oleh wali kota Yogyakarta, bersama para ketua RT dan RW trpilih se-kotamadya.
Octa bercita-cita akan selama menjabat sebagai ketua RW di kampungnya, minimal beberapa agenda yang sudah dipikirkannya dapat menjadi nyata.
Namun ia akan tetap akan mendengarkan apa yang masyarakat keluhkan dan diinginkan.