Kamis, 2 Oktober 2025

Kabinet Jokowi JK

Mendes Marwan Yakin, 'Kampung Rajungan' Bisa Menjadi Desa Mandiri

Marwan Jafar yakin desa yang memproduksi ekspor rajungan tersebut akan menjadi desa mandiri.

Editor: Rachmat Hidayat
ISTIMEWA
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, menunjukkan rajungan yang menjadi potensi Desa Betahlawang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, dalam kunjungan ke desa tersebut, Senin (23/3/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, DEMAK -Mengunjungi kampung rajungan di Desa Betahlawang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar yakin desa yang memproduksi ekspor rajungan tersebut akan menjadi desa mandiri.

"Sebetulnya, rajungan ini kalau kita package dengan baik itu bisa menjadi BUMDes," ujar Menteri Marwan saat mengunjungi rumah warga dan melihat hasil tangkapan rajungan di Desa Betahwalang, Senin (23/3/2015).

Desa Betahwalang, yang sudah tersohor hingga ke Amerika Serikat sebagai pengeskpor rajungan tersebut, menurut Marwan masih membutuhkan sarana dan prasana untuk memberdayakan masyarakat desa.

"Ya nanti kita akan bersamai-sama memperkuat sarana dan prasarana untuk menunjang perekonomian desa," ujar Menteri Marwan.

Marwan mengaku akan melakukan pemetaan potensi desa di seluruh kabupaten Demak. "Nantinya pasti ada prioritas, akan ada penanganan secara khusus di beberapa desa yang memiliki potensi khusus," imbuhnya.

Meninjau tiap sudut desa Betahwalang, Menteri Marwan, ingin produktifitas masyarakat terus ditingkatkan, agar pengahsilan penduduk bisa meningkat.

"Saya ini sama-sama orang laut, jadi sudah tidak heran lagi dengan kondisi seperti ini," ujarnya.

Untuk perbaikan sarana dan prasarana, Kepala Desa Betahwalang, Abdurrouf, meminta kepada pemerintah untuk membuat miniplane sebagai alat pengupasan rajungan.

"Agar kesejahteraan nelayan bisa diangkat harganya. Kalau ada miniplane biar ibu-ibu juga bisa bekerja di pengupasan," ujarnya.

Sebagai informasi jumlah nelayan di Desa Betahwalang sebanyak 955 orang. Adapun nelayan yang menggunakan alat tangkap rajungan ramah lingkungan (bobo) ada 774 orang.

Kesadaran tinggi yang dimiliki nelayan di desa Betahwalang, ini tidak terlepas dari ketatnya regulasi. Sesuai Perdes No 6/2013 dan surat keputusan bupati bahwa masyarakat nelayan diharuskan menangkap rajungan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan.

Mereka juga dilarang menangkap rajungan dalam kondisi bertelur serta yang berukuran kurang dari 10 cm. Untuk kepentingan pelestarian, proses budidaya rajungan sudah dipisahkan mulai pemijahan atau penetasan telur hingga penetapan zona konservasi yang berjarak tiga kilometer dari laut.

Terkait produksi, ada 12 pengepul yang rutin mengambil rajungan di desa tersebut. Tiap pengepul bisa mengirim rajungan minimal dua ton per hari. Rajungan yang diambil dagingnya tersebut dikirim ke eksportir Rembang dan Semarang.

Nilai ekspor rajungan secara nasional mencapai Rp 5 trilun per tahun. Pasar ekspor rajungan terbesar dari Indonesia adalah Amerika Serikat.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved