Setahun Banjir Tomohon, Korban Masih Tinggal di Pinggir Jalan, Belum Pernah Dapat Bantuan
Hari ini, Kamis, 15 Januari 2015, tepat satu tahun bencana banjir bandang dan longsor menghantam Kota Manado dan Tomohon.
"Hari ini genap 1 taong, mar torang blum pernah dapa bantuan for mo bekeng rumah yang da anyor."
Itulah curhatan hati Norton Worang (34), warga yang tinggal di bantaran Sungai Sanusehem, tepatnya di Kelurahan Tikela, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa.
Sejak banjir bandang yang melanda rumahnya, 15 Januari silam, Norton bersama istrinya, Sandra Sorionsong dan ketiga anaknya terpaksa harus tinggal di pinggiran Jalan Ring Road dengan beragam keterbatasan.
Ia terpaksa membangun rumah dari sisa-sisa puing rumah mereka dan juga sumbangan dari pemilik usaha dimana ia bekerja.
Norton mengungkapkan, sejak banjir bandang yang menghanyutkan rumah beserta isinya, ia belum mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah, baik dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara maupun Pemerintah Kabupaten Minahasa.
Ia pun mengeluhkan status tempat ia tinggal, dimana lokasi rumahnya termasuk Kabupaten Minahasa, padahal menurutnya rumahnya hanya berjarak 20 meter dari Kelurahan Perkamil dan menjadi bagian dari program bantuan Pemerintah Kota Manado.
"Torang pe rumah cuma dekat deng Perkamil, mar torang tamaso Minahasa. Jadi torang nda dapa bantuan dari Pemerintah Kota Manado. Jadi torang nda dapa noh itu 3 juta lebe itu," sesalnya.
Norton pun menceritakan, selama ini ia harus tinggal di rumah yang ia bangun di pinggiran Ring Road karena takut untuk membangun rumahnya kembali yang memang berada di pinggir sungai.
Ia pun melanjutkan pekerjaannya sebagai pembuat gipsum dengan berbagai keterbatasan.
Ia mengaku belum bisa bangkit sepenuhnya dari keterpurukan pasca banjir bandang yang membuat rumah dan barang-barangnya nyaris tak bersisa.
"Hampir semua anyor. Yang ta sisa tinggal baju deng peralatan kerja yang masih sempat torang kase selamat," katanya.
Norton pun berharap agar bantuan dari pemerintah bisa segera mereka terima. Selain digunakan untuk membangun kembali rumah mereka, bantuan yang dijanjikan pemerintah sebesar Rp 40 juta bagi rumah yang rusak parah akan digunakan untuk mengembangkan usaha yang ia jalani sekarang.
"Selain untuk bangun rumah, untuk mengembangkan usaha. Semoga bisa cepat cari, karena sudah hampir satu tahun, tepatnya besok ulang tahun." ujarnya lalu tertawa. (cya/war)