Penambang Emas Datangi DPRD, Minta Jangan Asal Tangkap Tanpa Solusi
Sejumlah pekerja tambang emas mendatangi gedung DPRD Melawi, Rabu (3/12) pagi, mereka mendesak kepada wakil rakyat memberikan solusI
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori
TRIBUNNEWS,COM, MELAWI-Sejumlah pekerja tambang emas mendatangi gedung DPRD Melawi, Rabu (3/12) pagi, mereka mendesak kepada wakil rakyat memberikan solusi atas persoalan yang mereka hadapi selama ini.
Satu diantara penambang emas asal Desa Kebebu, Yusli mengungkapkan, dalam beberapa pekan terakhir, nasib para penambang di Melawi, sangat memprihatinkan, karena mereka tidak bisa bekerja lantaran adanya larangan.
Selain itu jikapun mereka bisa bekerja penampung enggan untuk membelinya.
Yusli berharap kepada DPRD dan Pemkab bisa membuat perda khusus tentang pertambangan emas di Melawi, sebab jika dikelola dengan baik bukan tidak mungkin sektor pertambangan emas di Melawi bisa mendongkrak PAD.
“Selama ini kan hanya ada larangan menambang emas, saat kami bekerja harus kucing-kucingan dengan aparat, sementara solusi yang diberikan oleh pemerintah tidak ada,” kata Yusli.
Yusli mengakui selama ini para penambang emas terpaksa bekerja sembunyi-sembunyi karena menyangkut kehidupan mereka. Baik untuk makan ataupun untuk kebutuhan sekolah anak-anaknya.
“Kita bekerja pun jadi tidak tenang, karena takut ditangkap aparat, kita harapkan kepada DPRD bisa memberikan solusi atas persoalan yang kami hadapi,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sudirman, penambang emas di Desa Nanga Man, menurutnya, warga di daerahnya dan beberapa kepala keluarga sangat tergantung pada aktifitas penambangan emas yang dilakukan. Jika mereka dilarang lantas bagaimana nasib keluarga mereka.
“Kami tidak mencuri, kami di sini bekerja untuk mencari makan, namun sekarang kami tidak bisa lagi bekerja karena dilarang,” katanya.
Dengan kondisi perekonomian seperti sekarang ini, penambang kian terpuruk, karena semua kebutuhan harga pokok melonjak naik. Sementara mereka tidak memiliki pendapatan karena adanya larangan.
“Kalaupun kami bisa menambang, kami juga tidak bisa menjual emas, karena penampungnya tidak mau membeli emas kami, jujur ini sangat menyulitkan kami,” katanya.
Untuk itu Sudirman berharap kepada DPRD bisa duduk satu meja dengan aparat kepolisian guna membahasa masalah ini, supaya para penambang bisa melakukan aktifitas kembali.
“Yang kami harapkan sekarang ini adalah solusi jangka pendeknya, bagaimana supaya kami bisa bekerja, untuk mencari makan,” katanya.
Perlu Kajian
Wakil ketua DPRD Sementara Kluisen mengungkapkan, DPRD akan menampung aspirasi masyarakat, selanjutnya akan menyampaikannya kembali kepada pemkab dalam kesempatan lain.