Minggu, 5 Oktober 2025

Rekayasa Tembakan Polisi

“Semacam Shock Therapy Agar Penjahat Lain Tak Nekat Beroperasi"

“Sebagai polisi, saya mengaku sangat geram dengan aksi mereka, lebih-lebih bila mengetahui korban sampai dilukai

Budi Sam Law Malau/Warta Kota
Tiga perampok mobil yang ditembak kakinya oleh aparat Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. 

“Sebagai polisi, saya mengaku sangat geram dengan aksi mereka, lebih-lebih bila mengetahui korban sampai dilukai. Emosi itu kadang terbawa saat melakukan pengejaran dan menangkap pelaku. Mereka (pelaku) ini kejam. Kaki mereka ditembak agar dia jera. Dia juga harus merasakan sakit yang dirasakan korban,” imbuhnya.

Meski begitu, dia enggan menceritakan kronologis eksekusi yang pernah dilakukannya.

Sumber Surya ini hanya bersedia bercerita latar belakang penembakan itu. Dia mengakui, ada prosedur yang diterabas.

Dia menyadari resiko atas langkah yang dilakukannya. Termasuk resiko berhadapan dengan tuntutan hukum dan sanksi  profesi.

Tapi di sisi lain, ia menganggap keputusan menjatuhkan hukuman tembak kaki diperlukan untuk mengembalikan rasa tenang masyarakat yang terlanjur cemas dengan aksi-aksi sadis para penjahat.

Menurutnya, biasanya setelah ‘hukuman’ tembak kaki diberikan, aksi kejahatan sadis tiarap beberapa waktu. Komplotan yang tidak tertangkap memilih kabur jauh. (tim lipsus surya)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved