Selasa, 30 September 2025

Polres Bitung Dalami Penemuan Bahan Pembuat Bom

KLM Cakra GT 70 NO.300/00n diamankan oleh Kapal Patroli Bea dan Cukai karena kedapatan mengangkut bahan pembuat bom.

Editor: Dewi Agustina
Javakreativity
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, BITUNG - KLM Cakra GT 70 NO.300/00n diamankan oleh Kapal Patroli Bea dan Cukai karena kedapatan mengangkut bahan pembuat bom Ammonium Nitrate sebanyak 229 sak. Selain itu ada 79 botol minuman keras jenis Red Bull Whisky 35 persen ukuran 175 ml dan 700 ml, mangkuk kaca sekitar 120 pcs, tiga sajam jenis pisau badik, dan bendera Malaysia dan Timor Leste. Kasus ini masih didalami.

"Belum ditemukan tindakan pidana lain selain penyelundupan kepabeanan. Saat ini kasusnya sementara dilakukan pemeriksaan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bae dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) C Bitung," tutur Kapolres Bitung AKBP Hari Sarwono seusai mengikuti pelaksanaan upacara hari Kesaktian Pancasila di lapangan upacara Kantor Wali Kota Bitung, Rabu kemarin.

Barang-barang yang telah diamankan dari dalam KLM Cakra kini berada di kantor (KPPBC TMP) C Bitung yang berada di kawasan pelabuhan Bitung.

"Kami terus melakukan pendampingan serta melakukan pemantauan perkembangan kasusnya," tambahnya.

Mantan Kapolres Minut ini menjelaskan Ammonium Nitrate sebanyak 229 sak memiliki empat macam penggunaan. Satu di antaranya bisa dipergunakan untuk bahan peledak. Hal ini berdasarkan koordinasi dengan tim Gegana Brimob Polda Sulut.

"Kan mereka langsung cek barang itu, untuk itulah jika terhadap temuan lain selain masalah kepabeanan akan diserahkan kepada kami pihak Kepolisian, namun hingga saat ini belum ada indikasi ke sana," kata dia sembari berjanji akan kawal terus.

Selain menanggapi perkembangan kasus penangkapan bahan pembuat bom, dia juga berjanji akan fokus terhadap peredaran minyak tanah (MT) bersubsidi dari daerah Ternate dan sekitarnya masuk ke Bitung.

"Mengenai MT subsidi kami tetap jaga dan razia," tegasnya.

Hari tak menampik bahwa pihaknya tidak bisa melakukan halangan di Ternate terkait minyak tanah bersubsidi yang dibawa dari sana ke Kota Bitung.

"Maka dari itu kami terus tingkatkan pengawasannya, karena kalau mereka bisa lepas dari sana pengawasan kita yang harus kuat jangan di sana lemah kita juga di sini lemah," tandasnya.(crz)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved