Kamis, 2 Oktober 2025

Mahasiswa Perancis Bangun WC Warga Letekabola

Ini merupakan rombongan kelima mahasiswa yang datang untuk bekerja sebagai voluntir pada YHS.

Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Pos Kupang, Alfons Nedabang

TRIBUNNEWS.COM, TAMBOLAKA - Masyarakat Kampung Letekabola, Desa Kalingara, Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), kedatangan tamu luar negeri, yaitu mahasiswa Perancis. Keberadaan mereka di Letekabola selama tiga minggu.

Mahasiswa yang terdiri dari 3 cewek dan 5 cowok ini, tiba di Bandara Tambolaka, Sabtu (5/7/2014) siang.

Selanjutnya mahasiswa Engginering School dan Bussines School itu langsung menuju Letekabola, didampingi pendiri, direktris dan staf Yayasan Harapan Sumba (YHS). Saat tiba di Letekabola, mereka diterima dengan upacara adat.

Pendiri YHS, Ann McCue, mengatakan, keberadaan mahasiswa Perancis di Letekabola selama tiga minggu. Menurutnya, ini merupakan rombongan kelima mahasiswa yang datang untuk bekerja sebagai voluntir pada YHS.

"Mereka datang untuk bekerja. Mereka yang mau kerja di sini (Letekabalo). Saya minta warga kasih tunjuk mereka. Mereka akan campur semen. Saya harap ada semangat untuk membantu," kata Ann McCue pada acara penyambutan dan perkenalan di Letekabola, Sabtu sore.

Ann McCue berharap warga ramah dan selalu menjaga mahasiswa Perancis. "Ramah-ramahlah dengan mereka. Ajari mereka budaya, termasuk menari," ujarnya.

Direktris YHS, Redempta Bato mengingatkan warga agar kedatangan mahasiswa Perancis dimanfaatkan untuk belajar.
"Kesempatan ini harus dimanfaatkan warga untuk saling belajar. Harus bisa bekerjasama," kata Redempta.

Menurutnya, mahasiswa Perancis akan membantu warga membangun WC (water clossed). Tahap pertama akan dibangun delapan WC.

"Saya harap setiap rumah tangga sudah menyiapkan material lokal sehingga pembangunan WC bisa dilakukan," ujarnya.

Pierre, mahasiswa Perancis, mengatakan mereka bahagia sekali tiba di Sumba.

"Kami sangat termotivasi. Kami akan bekerja bersama warga. Kami juga akan belajar banyak hal, termasuk bahasa (Indonesia)," ucap Pierre dengan bahasa Indonesia terbata-bata.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten SBD, Yeremis Wunda Lero, juga mengatakan rasa  bahagia.

"Luar biasa berbahagia karena dikunjungi mahasiswa. Tiga minggu keberadaan mereka harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Kehadiran mereka menjadi motivasi bagi keluarga, khususnya anak-anak sekolah untuk terus belajar, belajar dan belajar," kata Yeremias.

Dia juga mengingatkan agar warga menjaga mahasiswa Perancis. "Jaga keselamatan mereka. Jangan sampai mereka dipukul," ujarnya mengingatkan.

Sementara itu, Kepala Desa Kalingara, Malo Ngulu, mengatakan, pemerintah dan masyarakat menyambut baik kehadiran mahasiswa Perancis.

"Kami akan bekerja sama. Terima kasih atas kedatangannya. Terima kasih juga kepada YHS yang telah menetapkan Kalingara sebagai desa sasaran pelaksanaan program," ucap Malo Ngulu.

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved