Warga Resah Ratusan Kera Serang Kebun
Kawanan kera ekor panjang itu kini menjadi hama ganas memangsa hampir semua jenis tanaman di kebun warga.
TRIBUNNEWS.COM, SUBULUSSALAM - Para petani di wilayah Kecamatan Runding dan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dalam lima bulan terakhir resah akibat serangan ratusan kera liar. Pasalnya, kawanan kera ekor panjang itu kini menjadi hama ganas memangsa hampir semua jenis tanaman di kebun warga.
Cut Ali Basyah (40), petani sawit mengatakan puluhan, bahkan ratusan binatang ini setiap hari datang berombongan sehingga melumat berbagai tanaman petani di kebun maupun permukiman. Bahkan, buah-buahan, seperti kelapa, pinang, kakao, pisang, mangga, bahkan kelapa sawit juga ikut dimakan binatang.
"Karena itu sekarang bukan hanya babi hutan yang menjadi hama, tapi juga kawanan kera," kata Cut Ali kepada Serambi (Tribunnews.com Network) kemarin.
Cut Ali menceritakan kera berjumlah antara antara 150 hingga 200 ekor ini setiap hari mulai pukul 06.00 WIB pagi turun dari hutan, kemudian beraksi beraksi di ladang masyarakat, bahkan tak jarang masuk ke permukiman penduduk.
Binatang ini memakan bagian umbut (pucuk) kelapa, buah kelapa muda. Hewan ini katanya, juga merusak kebun sawit milik petani dengan mencabut pucuk dan tunas-tunas tanaman ini.
"Kalau buahnya saja dimakan masih mending, tapi ini sawit yang masih berumur dua tahun pun dirusak sehingga tanaman ini mati," keluh Ali Basyah.
Hal sama disampaikan petani lainnya, Bangun. Mereka mengaku kewalahan mengatasi hama kera yang saban hari merusak kebun dan persawahan. Pasalnya, kawanan kera itu mengawasi kapan sang petani lengah. Kera itu juga lebih awal bangun jauh sebelum para petani turun ke kebun. Apalagi, keganasan kera belakangan ini semakin tak terkendali lantaran menyantap tanaman jenis apapun.
Kini, akibat serangan hama kera membuat warga marah dan menganggap binatang rakus tersebut sebagai musuh yang harus dimusnahkan. Bahkan untuk membasmi hewan tersebut, para petani mulai memasang racun dan perangkap. (lid)