Kamis, 2 Oktober 2025

Dua Pendemo KPU Sumba Barat Daya Luka Tertembak

Dua warga Kodi, Sumba Barat Daya, tertembak peluru yang diduga berasal dari senjata aparat TNI.

net
ilustrasi 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Alfons Nedabang

TRIBUNNEWS.COM, TAMBOLAKA - Dua warga Kodi, Yulius Rendi Jaknoda (20) alias Turki,  dan Kornelius Dapaloka (20) alias Nelis, tertembak peluru yang diduga berasal dari senjata aparat TNI.

Dugaan penembakan ini, terjadi beberapa saat setelah peristiwa pembakaran kantor KPU Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Jumat (28/3/2014) siang.

Namun, Danrem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Achmad Yuliarto mengatakan, anggotanya tidak menembak warga.

"Tidak ada. Karena saat itu tidak ada yang pam (pengamanan)," tegas Achmad Yuliarto, ketika dikonfirmasi saat meninjau kantor KPU SBD yang terbakar, Sabtu (29/3/2014) sore.

Turki asal Kampung Kelembu Rato, Kecamatan Bondo Kodi, terkena peluru di bahu kanan. Sementara Nelis, menderita luka tembak di kaki kiri. Kekinian, keduanya dirawat di Rumah Sakit Caritas. Kondisi keduanya mulai membaik.

Turki menjelaskan, dia ikut dalam rombongan massa yang bergerak menuju Kantor KPU SBD. Dia dibonceng temannya, Adi Reki, menggunakan sepeda motor. "Saya hanya berdiri di halaman sekolah. Saya tidak masuk ke kantor KPU," ujarnya.

Saat bergerak pulang, Turki bersama warga lainnya dicegat aparat keamanan di pertigaan jalan, sekitar 100 meter dari Kantor KPU SBD.

"Karena kendaraan aparat keamanan sudah palang jalan, semua kendaraan tidak bisa lewat. Saya turun dari motor, lewat samping mereka. Ketika saya jalan sekitar tiga meter, saya ditembak dua kali. Kena di bahu karena pas saya mau balik badan," jelas Turki.

Setelah terkena tembakan, lanjut Turki, dia terus berjalan. Namun, baru dua langkah dia merasa pusing lalu jatuh. "Ada orang langsung angkat saya," ujarnya.

Turki mengatakan, dokter sudah melakukan operasi dan mengeluarkan peluru yang sebelumnya bersarang di bahunya.

"Satu peluru sudah kasih keluar, sisa satu peluru," kata Turki, sembari menambahkan keikutsertaannya dalam aksi tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.

Kornelius Dapaloka alias Nelis, asal Hombakaripit, menuturkan, ia ditembak di kaki kiri saat turun dari truk.

"Truk diberhentikan dan kami disuruh turun. Saya ditembak saat kaki mau sampai tanah. Saya kaget biji peluru kena kaki kiri," ujarnya.

Nelis tidak mengetahui siapa yang tembak karena posisinya membelakangi saat turun dari truk. "Saya jatuh dan diangkat teman-teman," tuturnya.

Nelis mengatakan, dia tidak masuk kantor KPU membakar. Keikutsertaanya dalam aksi kemauannya sendiri.  

Nelis menuturkan, kondisinya sudah lebih baik setelah menjalani operasi oleh dokter. "Saya sudah dioperasi tadi malam. Sekarang kondisi lebih baik," katanya.

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved