FMPKT Berharap Bupati Kutim Kedepankan Penyelesaian Kekeluargaan
Pihak Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kutai Timur saat ini sedang mendalami laporan pengaduan dugaan
Dengan langkah tersebut, justru menjadi pelajaran yang penting tentang seni memberi dan menerima kritik. Termasuk mencegah terjadinya hal serupa. Sebaliknya, langkah hukum justru menimbulkan jarak antara pemimpin dengan rakyatnya.
"Sekali lagi, rekan kami tidak menyesali kritiknya. Namun ia mengakui telah mengeluarkan kata-kata kasar dan siap meminta maaf secara kekeluargaan. Namun bila hal itu tidak diterima, ia siap bertanggungjawab secara hukum. Dan kami akan terus mendampinginya sampai dimana pun," kata Misran.
Pangkal masalah, awalnya beberapa orang yang tergabung dalam sebuah grup di FB mendiskusikan masalah kemiskinan.
Referensi awalnya adalah kutipan dari media nasional yang memuat pernyataan Isran Noor bahwa setelah empat tahun memimpin Kutim, tidak ada lagi kemiskinan.
Si terlapor yang akun FB-nya berinisial HM, memuat pernyataan kontra dengan pernyataan Bupati di media. Ia lalu berkomentar. Dan di ujung komentarnya ia menulis:
"Banyak omong kosong saja itu Bupati, koar-koar di mana-mana. Bullshit itu Bupati Ba******," kata pemilik akun tersebut. (khc)