Terjatuh Saat Main Rakit Pisang, Tubuh Gina Ditemukan Jadi Mayat
Gina (8) meninggal tenggelam saat bermain di Sungai Ongkag, Desa Tanoyan Utara, Kabupaten Bolmong, Minggu (19/1/2014).
Laporan wartawan Tribun Manado Edi Sukasah
TRIBUNNEWS.COM, KOTAMOBAGU - Duka meliputi keluarga Nurdin Makalalag. Warga Desa Bungko, Kotamobagu, ini tak pernah menyangka kehilangan Gina, cucu perempuanya, untuk selama-lamanya. Gina (8) meninggal tenggelam saat bermain di Sungai Ongkag, Desa Tanoyan Utara, Kabupaten Bolmong, Minggu (19/1/2014).
Air mata masih tampak menetes. Beberapa kali dia mencoba menyeka kedua matanyanya. Namun sapu tangan itu tak mampu mengeringkan air mata Nurdin. "Tadi pagi kami sekeluarga pergi ke kebun yang berada di Tanoyan Utara. Gina bermain bersama dua temanya di sungai," kata Nurdin.
Sementara itu, Napiah dan Mei, istri dan anak Nurdin, tampak sangat terpukul dengan peritiwa tersebut. Dua perempuan ini, tampak terus meratapi jasad Gina yang sudah terbujur kaku. Para pelayat tampak berusaha menenangkan ibu dan anak ini.
Ditemui terpisah, Sangadi Tanoyan Utara, Jasman Tonggi, satu di antara warga yang mencoba menyelamatkan Gina menuturkan kejadian mengenaskan tersebut. Awalnya, Gina bersama Putri dan Siti hanya mandi-mandi di pinggiran sungai dekat penambangan pasir. "Beberapa penambang pasir pun masih melihat tiga bocah itu asyik bermain," kata dia.
Sementara itu, keluarga korban beraktifitas di kebun yang jaraknya sekitar 50 meter dari tempat Gina bermain. Puas bermain di pingir kali, tiga bocah ini pun naik ke daratan. Mereka melipir di kelokan sungai mencari pohon pisang. Rupanya, mereka mencoba bermain rakit-rakitan menggunakan pohon pisang.
Tiga gadis kecil ini pun naik sama-sama pohon pisang. "Namun saat berada di kelokan, rupanya, anak yang satu terjatuh. Sementara, dua anak lainya masih terus meluncur dan tersangkut di antara akar-akar yang menjuntai ke sungai," kata Jasman.
Siti dan Putri pun panik. Mereka minta pertolongan. Beberapa penambang pasir pun menyelelamatkan dua bocah ini. Namun Gina rupanya sudah tenggalam dalam air yang sedikit berpusar akibat kedalaman dan balikan arus karena adanya kelokan. Bocah yang masih duduk di kelas dua SD ini pun tenggelam.
Jasman memperkirakan kedalaman di sungai tersebut mencapai enam meter. "Hampir satu jam kami mencari ade itu. Bahkan, kami harus menyelam ke dasar sungai. Akhirnya, kami menemukannya di dasar sungai sudah dalam keadaan tak bernyawa," kata Jasman.
Sangadi Bungko Syamsudin Paputungan juga terlihat lunglai saat melayat kepada keluarga Nurdin Makalalag. Dia mengaku baru saja memberikan imbauan untuk waspada terhadap segala kemungkinan akibat cuaca buruk. Namun tak berapa lama, dia sudah mendapatkan kabar tersebut.
"Cuaca memang tidak menentu. Jadi saya beri imbauan. Eh, dapat berita ini," ujar Syamsudin usai melayat.