Sabtu, 4 Oktober 2025

Ayah dan Anak di Martapura Bunuh Kepala Desa

Taufik Hidayat (38), Kepala Desa Karyamakmur Trans Batumarta Unit VIII, tewas di depan SMPN Trans Batumarta.

SRIPO/EVAN HENDRA
HANGUS - Rumah H Hambali Desa Karyamakmur Trans Batumarta Unit VIII, Kecamatan Madang Suku III, OKU Timur hangus terbakar, Rabu (4/12/2013). Warga marah karena Hambali dan Azhari, putranya, membunuh Kepala Desa Taufik. 

TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Taufik Hidayat (38), Kepala Desa Karyamakmur Trans Batumarta Unit VIII, Kecamatan Madang Suku III, Kabupaten OKU Timur, tewas di depan SMPN Trans Batumarta.

Dada dan perutnya terluka kena empat tusukan yang dihujamkan dua warganya, H Hambali (58) dan anaknya, Azhari (35), Rabu (4/12/2013) sekitar pukul 09.00.

Peristiwa itu memantik amarah warga. Mereka mengamuk langsung membakar dua rumah milik Hambali berikut satu panglong kayu, penangkaran walet, dan satu unit mobil. Keluarga Hambali berhasil selamat dari amuk massa karena terlebih dahulu melarikan diri.

Sementara Hambali dan Azhari, langsung menyerahkan diri ke Kodim 0403 OKU. Kedunya kemudian diserahkan Dandim LetKol Imanulhak kepada Kasat Reskrim Polres OKU Timur AKP Janton Silaban, beberapa jam kemudian.

Informasi dari warga dan keluarga korban, pembunuhan terhadap Kades Taufik bermula beberapa bulan lalu Hambali dan keluarganya yang menempati dan membangun rumah permanen di lahan milik desa. Perbuatan Hambali tentu dipermasalahkan warga dan kepala desa.

Setelah urun rembuk, disepakati Hambali dipersilakan menempati tanah milik desa tersebut dengan syarat harus membangun atau memberikan bantuan sumbangan untuk pembangunan masjid.

Setelah beberapa lama ditunggu, Hambali ternyata tidak melakukan pembangunan masjid.
Dia malah membangun rumah permanen di sebelah rumahnya, di lahan milik desa tersebut.

Rumah baru itu untuk anaknya. Warga mempermasalahkan tindakan itu, kemudian dilakukan pertemuan kembali, pada Selasa (3/12).

"Dalam pertemuan tersebut Hambali juga meminta kepada kepala desa untuk mengeluarkan sertifikat kepemilikan lahan yang ditempatinya saat ini," kata Hamdan, warga setempat.

Keesokan harinya, Rabu (4/12), Taufik mendtangi rumah Hambali ngotot menagih janji pembangunan masjid, tetapi terjadi keributan.

"Mungkin itulah yang menyulutnya sehingga terjadilah pertengkaran dan akhirnya berakhir pembunuhan ini," kata Hamdan.

Keluarga korban dan sejumlah warga Desa yang mengetahui Taufik dibunuh langsung berkumpul lalu membakar rumah Hambali dan Azhari yang berlokasi tidak jauh dari kediaman kades tersebut.

Polisi dapat informasi langsung menuju desa. Lokasi yang cukup jauh ditambah medan jalan yang sulit menyebabkan pembakaran rumah milik Hambali tidak bisa dicegah.

Beruntung keluarga Hambali sudah diamankan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kapolres OKU Timur AKBP Hengky Widjaja dan Wakapolres Kompol Tri Hadianto meninjau lokasi kejadian. Setelah berbincang dengan keluarga dan Taufik disalatkan, keduanya melihat kediaman Hambali yang sudah hangus terbakar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved