Supermarket Diminta Cantumkan Tanggal Kedaluwarsa

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon, meminta petugas di sebuah supermarket Giant di Gunungjati, Kabupaten Cirebon, untuk melabeli dan mencantumkan tanggal kemas daging beku.

Intruksi tersebut dilontarkan ketika menggelar inspeksi mendadak (sidak), Jumat (26/7).

Sidak yang dipimpin Kepala Disperindag Kabupaten Cirebon, Haki, menemukan daging ayam boiler yang bungkusannya polos, tanpa label halal dan tanggal pengemasan.

Haki juga meminta pengelola supermarket itu untuk menarik sementera beberapa daging beku lantaran tidak ada kesamaan tanggal pengemasan dan tanggal kedaluwarsa.

Permintaan itu batal saat petugas supermarket menunjukkan tanggal kedaluwarsa pada kertas lain yang tertempel pada bungkusan daging.

Namun Haki tetap meminta pihak supermarket mau mengganti kertas label itu. Haki dan timnya juga masa berlaku produk-produk parsel lebaran.

Menurut Haki, Disperindag Kabupaten Cirebon intens menggelar sidak menjelang Lebaran, terutama produk makanan dan minuman. Tujuannya, kata Haki, agar produsen dan pedagang tak mengambil keuntungan dari penjualan produk tidak layak konsumsi.

"Ini bentuk pembinaan bagi produsen dan pengusaha serta perlindungan terhadap konsumen. Karena itu, ia menyatakan tidak segan melapor ke polisi apabila produsen dan pedagang nakal.

Fresh Manager (manajer makanan segar, termasuk daging beku) Giant, Romi Romania H, mengatakan ketiadaan label pada daging ayam boiler itu langsung dipindahkan dari mobil pembawa daging beku ke pendingin di supermarket itu demi menjaga kesegaran daging itu.

"Selama warna dagingnya merah, kami taruh di display. Kalau (daging ayam boiler) itu kehitaman, baru tarik," ujarnya. Menurut dia, semua daging beku itu bertahan selama setahun. (tom)